Berita Jateng
Dapat Boneka dari Polisi, Safira : Saya Namai Pimpim
Polres Pekalongan memberikan tali asih berupa baju, boneka dan uang santunan kepada Safira, serta trauma healing.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, KAJEN - Mendengar berita tentang kaburnya anak kecil bernama Safira dari panti asuhan, menggugah hati Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria.
Melalui Kasat Lantas AKP Fitriyanto dan Kasi Humas Ipda Warti Prakosa, langsung mendatangi panti.
Kasatlantas memberikan tali asih berupa baju, boneka dan uang santunan kepada Safira.
Baca juga: Satlantas Polres Pati Jaring 4.680 Pelanggar Lewat ETLE
"Saya mewakili Pak Kapolres yang saat ini sedang ada kegiatan di Polda. Mendengar ada informasi dari masyarakat tentang keberadaan adik kita Safira yang ada di panti asuhan, kami langsung merespon dan kami hadir ke sini, intinya berempati dengan ibu Ayu dan putrinya," ujarnya.
"Alhamdulillah, adik Safira yang saat ini sudah ditemukan dan dalam keadaan sehat dan sduah bertemu dengan keluarga," kata Kasatlantas Polres Pekalongan AKP Fitriyanto kepada Tribunmuria.com, Selasa (1/11/2022).
Pihaknya memberikan hal-hal yang positif, seperti pemberian trauma healing kepada Safira agar ke depan tidak ada gangguan psikis anak akibat permasalahan keluarga.
"Intinya kami berempati kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan kehadiran polisi. Terutama bagi adik Safira ini," katanya.
AKP Fitriyanto menambahkan, saat diberi baju dan boneka, Safira merasa senang, bahagia, dan mengucapkan terima kasih.
"Dikasih boneka dari pak Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria, anaknya sangat ceria sekali dan bahagia," tambahnya.
Dari pantauan Tribunmuria.com, saat Safira dikasih boneka raut wajah kelihatan senang sekali.
Melihat anaknya begitu senang, Ayu Anggraini ibu kandungnya Safira terlihat wajahnya meneteskan air mata, tampak seringkali ia mengusap air matanya.
Baca juga: Satlantas Polres Blora Buka Layanan SIM Keliling Saat Car Free Day
Seringkali ia mencium dan memeluk anaknya, yang lama tidak ketemu.
Setelah diberikan boneka oleh anggota polisi, Safira langsung membuka kado yang kedua yaitu baju.
"Bonekanya langsung saya namai 'pimpim'. Bajunya sangat bagus sekali. Terimakasih pak polisi," kata Safira.
Sementara itu, Ayu Anggraini ibu dari Safira mengaku bahagia bisa bertemu anaknya lagi.
Ia menceritakan jika selama ini Safira dibawa ayahnya sejak bulan maret lalu.
"Saya dan suaminya yang bernama David terlibat pertengkaran, hingga akhirnya sejak bulan Maret yang lalu sang suami pergi meninggalkanya."
"Biasa karena cekcok akhirnya safira dibawa ayahnya pergi. Selama ini ndak tau keberadaanya, sampai ada pihak Desa menghubungi saya, katanya Safira ada di pekalongan," kata Ayu sembari terisak dan meneteskan air matanya.
Menurutnya, sejak awal dikabari kalau Safira ada di panti, ia ingin sekali menjemput. Namun apa daya, karena tidak ada uang, akhirnya belum bisa untuk menjemputnya.
"Saya mendengar anaknya kabur dari panti asuhan. Saya nggak ada ongkos buat jemput, karena bingung akhirnya saya menghubungi tetangga kos-kosan untuk mengantarkan ke Pekalongan," ujarnya.
Ayu juga mengetahui jika suaminya membawa kabur mobil milik temannya.
Ketika sampai di Kedungwuni saat hendak menjual mobil, adik dari yang punya mobil mengenali dan dikejar.
"Setelah ketemu, suaminya (David) panik langsung kabur meninggalkan anaknya di dalam mobil. Akhirnya, anak saya diserahkan ke Polsek, lalu sama Dinsos dianter ke panti," ucapnya.
Baca juga: Rawan Kecelakaan, Satlantas Polres Blora Pasang Banner Imbauan untuk Hati-hati Berkendara
Ia merasa bahagia bisa kembali berkumpul dengan anak semata wayangnya.
Setelah menandatangani berita acara serah terima, Ayu dan Safira pun pulang kembali ke Brebes.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada kepolisian yang sudah mengamankan anaknya, lalu dari dinsos, dan dinas perempuan dan anak."
"Kepada panti asuhan yang sudah merawat anaknya hampir dua Minggu ini, bahkan anak saya juga langsung di sekolah kan oleh pengurus panti asuhan, saya mengucapkan terimakasih," tambahnya. (Dro)