Pembunuhan Iwan Budi

Dukun Asal Demak Diperiksa Polisi Terkait Pembunuhan Iwan Budi, Motif Promosi Jabatan Mencuat

Motif promosi jabatan dalam kasus pembunuhan Iwan Budi muncul, setelah seorang dukun asal Demak diperiksa polisi. Dukun itu diduga terlibat pembunuha

Istimewa
Pegawai Bapenda Kota Semarang, Iwan Budi P - Setelah dinyatakan hilang selama beberapa waktu, Iwan Budi, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Kamis (8/9/2022). Iwan tewas dimutiliasi, kepalanya hilang, bagian jasad lainnya dibakar bersama motor Vario miliknya di sebuah lahan kosong di Jalan Marina Raya, Kota Semarang. 

"Jadi begini, kalau untuk terkait instansi-instansi lain, nanti saya juga akan koordinasi, misalnya kalau perlu, saya akan koordinasi dengan Panglima TNI, supaya kalau memang ada keterlibatan oknum TNI bisa ditindaklanjuti. Itu kalau ada, ya," terangnya.

Ia mengatakan, akan mendorong Polrestabes Semarang untuk terus melakukan penyelidikan dan menuntaskan kasus ini.

Beka percaya bahwa pihak kepolisian bisa menuntaskan kasus ini dengan baik.

"Tentu saja keluarga almarhum Iwan Boedi mengharapkan keadilan secepatnya, tapi tentu saja kita harus mampu membantu teman-teman kepolisian untuk segera menuntaskan kasus ini," katanya

"Kalau ada informasi, saya kira penting untuk disampaikan kepada kepolisian, supaya nantinya tidak menjadi obstructions of justice, oleh siapa pun dan keluarga pak Iwan boedi cepat mendapat keadilan," tutupnya.

Diduga libatkan orang terlatih

Sebelumnya diberitakan, pembunuh pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Iwan Budi, diduga orang terlatih dan profesional.

Anak Iwan Budi, Theresia Alfita Saraswati (25) curhat (curahan hati, red) takut kasus pembunuhan  ayahnya tak terungkap.

Ia berharap, aparat penegak hukum dapat segera menuntaskan dan mengungkap kasus pembunuhan terhadap ayahnya.

Termasuk mengungkap siapa dalang dibalik peristiwa pembunuhan keji tersebut.

Theresia mengaku, keluarganya bakal hidup tak tenang semisal kasus itu tak terungkap tuntas.

"Misal pelaku belum ditangkap, jujur kami belum bisa hidup tenang, siapa ya pelaku sekeji itu."

"Motifnya apa, jadi kami masih bertanya-tanya," ujarnya saat dihubungi TribunMuria.com, Rabu  (12/10/2022) malam.

Ia mengaku, hingga saat ini keluarganya masih memiliki ketakutan, apalagi ayahnya meninggal dengan cara tidak wajar. 

Namun, ia lebih takut kalau kasusnya itu tidak terungkap.

"Kita harus realistis juga kalau ini kepentingannya melibatkan orang-orang tertentu, inikan ya, dari keluarga sendiri ya pasti takut," katanya.

Ia menginginkan, pelaku dapat ditangkap lalu dihukum seadil-adilnya.

"Pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya, jadi keluarga bisa melanjutkan hidup lagi dengan tenang," katanya.

Surati Presiden Jokowi

Pihaknya juga berupaya mengirimkan surat permohon keadilan kepada Presiden Jokowi.

Rencana surat akan dikirim dalam waktu mendekati atau setelah acara 40 hari ayahnya.

Peringatan 40 hari ayahnya jatuh pada hari Jumat (14/10/2022).

"Rencana mau dikirim karena kan ini hampir 40 hari, kasusnya belum terungkap sampai saat ini."

"Ya kita memang ada rencana mengirim surat kepada jokowi," katanya.

Menurutnya, sejauh ini belum ada informasi resmi terkait perkembangan kasus tersebut dari Polda Jateng maupun dari Polrestabes Semarang.

Sebaliknya, keluarga mengetahui perkembangan kasus dari pemberitaan di media.

Pihaknya kini hanya bisa membantu doa sekaligus rasa kepercayaan kepada pihak kepolisian yang masih berusaha keras mengungkap kasus ini 

"Mungkin sekecil apapun itu bukti atau mungkin saksi bisa semakin menemui titik terang," tandasnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved