Tragedi Halloween Korea Selatan
Tragedi Halloween Paling Mengerikan Sepanjang Sejarah, 151 Orang Tewas, Mayat Dijajar di Trotoar
Tragedi Halloween paling mengerikan sepanjang sejarah perayaan halloween, terjadi di Itaewon, Korea Selatan (Korsel). 151 mayat berjajar di trotoar.
TRIBUNMURIA.COM, KOREA SELATAN - Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan hingga Minggu (30/10/2022) menewaskan 151 orang.
Foto-foto dari kantor berita AFP menunjukkan sejumlah jenazah diletakkan di trotoar dengan ditutupi kain.
Sementara petugas layanan darurat yang mengenakan rompi oranye terus mengangkut jasad korban tewas dengan tandu ke dalam ambulans.
Sementara itu dilaporkan BBC, video dari distrik Itaewon di Seoul menunjukkan kantong-kantong jenazah berjejer di jalanan.
Petugas layanan darurat melakukan CPR, dan kru penyelamat lainnya mencoba menarik korban yang tertindih orang lain.
Insiden massal terburuk kedua di Korsel
Tragedi pesta Halloween di Itaewon adalah salah satu insiden massal terburuk di Korea Selatan.
Sebelumnya, kapal feri yang tenggelam pada 2014 menewaskan 304 orang terutama siswa sekolah menengah.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu (30/10/2022), dengan berjanji pemerintah akan membayar perawatan medis bagi korban luka dan menanggung biaya pemakaman korban meninggal.
Laporan lokal yang dikutip kantor berita AFP menyebutkan, 100.000 orang memadati gang-gang sempit dan jalanan berliku di Itaewon untuk merayakan Halloween pada Sabtu (29/10/2022) malam.
Sebagian besar korban tewas di tragedi Halloween Itaewon adalah remaja berusia 20-an tahun dan dewasa muda, dikutip dari Reuters.
"(Pemerintah) akan menyelidiki secara menyeluruh penyebab insiden itu dan membuat perbaikan mendasar untuk memastikan kecelakaan yang sama tidak terjadi lagi di masa depan," ujar Presiden Korsel Yoon Suk-yeol.
"Hati saya berat dan sulit untuk menahan kesedihan," tambahnya.
Detik-detik kematian massal pesta Halloween

Para saksi mata menggambarkan detik-detik tragedi Halloween Itaewon, ketika orang-orang berebut untuk keluar dari kerumunan yang terhimpit satu sama lain.