Pegawai Bapenda Semarang Hilang

Rumah Keluarga Iwan Budi Didatangi Personel Pomdam IV/Diponegoro, Istri Ungkapkan Hal Ini

Personel Pomdam IV/Diponegoro datangi rumah keluarga Iwan Budi, kumpulkan keterangan terkait peristiwa pembunuhan yang diduga libatkan orang terlatih.

KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf
Keluarga Iwan Budi melakukan tabur bunga di Kawasan Pantai Marina Semarang, tempat potongan jasad pegawai Bapenda Kota Semarang itu ditemukan, Selasa (20/9/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Personel Polisi Militer Komando Daerah Militer (Pomdam) IV/Diponegoro, mendatangi rumah keluarga Iwan Budi -pegawai Bapenda Semarang, korban pembunuhan.

Sejumlah personel Pomdam IV/Diponegoro, mendatangi rumah keluarga pegawai Bapenda Semarang, sebelum digelarnya misa 40 hari meninggalnya Iwan Budi, Jumat (14/10/2022).

Dalam kesempatan itu, personel Pomdam IV/DIponegoro meminta keterangan kepada pihak keluarga, berkait kronologi hilangnya Iwan Budi, dan sejumlah hal lainnya.

Baca juga: Keluarga Iwan Budi Surati Presiden Jokowi, Kapolri dan Panglima TNI: Agar Kasus Ini Dapat Atensi

Baca juga: Pembunuh Ayahanya Diduga Orang Terlatih, Anak Iwan Budi Curhat: Saya Takut Kasus Ini Tak Terungkap

Baca juga: Oknum TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Iwan Budi, Danpomdam IV/Diponegoro Beber Hasil Penyelidikan

"Tadi sebelum kita berangkat misa, perwakilan dari Pomdam ada yang datang ke rumah."

"Kalau tidak salah empat orang yang datang ke rumah," katanya setelah pelaksanaan misa 40 hari meningalnya Paulus Iwan Boedi Prasetijo (Iwan Budi) di Gereja Santa Maria Fatima Semarang, Jumat (14/10)

Sementara itu istri Iwan Budi, Theresia Onee, mengatakan kedatangan beberapa anggota TNI itu, untuk meminta keterangan awal terkait kasus pembunuhan terhadap suaminya.

Dituturkan Onee, ia diminta menceritakan kronologi kejadian sejak Iwan Budi dinyatakan hilang.

"Mulai nggak pulang kapan, ya seperti awal lagi lah dari tanggal 24, terus soal CCTV, benar nggak itu papah," katanya.

Dalam kesempatan itu Onee juga meceritakan kepada petugas yang menyambangi rumahnya tersebut, terkait kabar Iwan yang rencananya akan mendapat promosi kenaikan jabatan.

"Kenyatannya memang ada promosi sih tapi kan mengenai jadi enggaknya gimana, bapaknya kan sudah hilang," imbuhnya.

Keterangan Danpomdam IV/Diponegoro

Dua oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) (sebelumnya disebutkan tiga orang) diduga terlibat dalam pembunuhan pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Iwan Budi.

Kedua anggota TNI yang diduga terlibat dalam pembunuhan Iwan Budi adalah personel dari Polisi Militer Komando Daerah Militer (Pomdam) IV/Diponegoro, yakni Kapten AG dan Peltu HR.

Komandan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro (Danpomdam) Kolonel Rinoso Budi menyampaikan hasil penyelidikan internal terkait  adanya dua anggota TNI terlibat kasus Pembunuhan PNS Semarang Iwan Budi.


Menurut Rinoso, hasil penyelidikan internal belum ada bukti cukup yang mengarah kepada terlibatnya oknum anggota TNI AD dalam kasus pembunuhan pegawai Bapenda Semarang, Iwan Budi.

"Kesimpulannya sampai saat ini belum ada bukti permulaan yang cukup adanya keterlibatan oknum anggota TNI," ujarnya saat konferensi pers di Pomdam IV Diponegoro, Kamis (13/10/2022).

Bermula dari rekaman CCTV

Keterkaitan dua anggota TNI AD dalam kasus pembunuhan PNS Semarang Iwan Budi mencuat dari rekaman CCTV yang identik dengan anggota TNI.

Hasil itu juga diperkuat dengan keterangan beberapa saksi.

Menurut Rinoso, penyidik Pomdam IV Diponegoro lantas mengamankan sepasang suami istri: Kapten AG dan NR. 

Selepas itu mengamankan HR, mereka dijemput anggota TNI dari masing-masing rumahnya, pada Senin (19/9/2022) pukul 23.00 WIB.

Kapten AG dan HR mereka berdua merupakan anggota TNI AD yang diduga terlibat pembunuhan Iwan Budi.

Sedangkan NR istri dari AG seorang PNS teman dari Iwan Budi.

"Keterangan saksi-saksi ada keterlibatan anggota TNI AD lalu kami menyerahkan AG dan istrinya NR ke Polrestabes Semarang beserta handphonenya untuk penyidikan lebih lanjut," jelasnya.

Namun keesokan harinya, NR dibebaskan pada 20 September 2022 pukul 17.00. 

"Ternyata belum ada bukti permulaan yang cukup," katanya.

Di samping itu, hasil rekaman CCTV diduga anggota TNI AD inisial Kapten AG melintas di tower Marina dekat lokasi kejadian dengan mengendarai N-Max pada tanggal 24 Agustus 2022 pukul 07.12.

Sedangkan korban Iwan Budi melintas di Tower Marina dekat lokasi kejadian tanggal 24 Agustus 2022 pukul 07.24.

Ia mengaku, memang AG memiliki N-Max tapi bedanya tidak ada stiker kuning seperti di kamera CCTV.

Ransel dan jaket yang dikenakan juga tidak ada.

"Kami sudah geledah rumah AG, tidak ada," ujarnya.

Selepas didalami, ternyata pemotor N-Max itu adalah DE seorang satpam di Binus School.

Lokasi sekolah memang berada di sekitar area pembunuhan.

"Keesokan harinya terbukti ternyata pemotor N-Max merupakan pegawai Binus," bebernya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved