Berita Jateng

1 Rumah Roboh dan Ratusan Lainnya Rusak Diterjang Puting Beliung, BPBD Cilacap: Total 143 Rumah

1 rumah roboh dan 142 rumah lainnya di Cilacap rusak setelah diterjang angin puting beliung pada Minggu dan Senin (9-10/10/2022).

Dok BPBD Cilacap
Kolase foto warga bergotong royong memperbaiki rumah rusak yang tertimpa bencana angin puting beliung di Cilacap, kemarin. 

Selain itu adapula pengungsian di Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Kroya.

Selain banjir, bencana longsor juga menimpa warga di Kecamatan Kesugihan di Desa Ciwuni.

Gatot menyebut, akibat kejadian tersebut warga harus mengungsi ke rumah famili, karena kerusakan yang cukup parah.

Namun demikian, longsor telah ditangani secara gotong royong oleh masyarakat dan unsur pemerintah terkait.

"Saat ini yang dibutuhkan oleh warga terdampak banjir adalah sarana kesehatan lingkungan (Sarkesling) seperti sapu, pel dan disinfektan, khususnya di Desa Kalijeruk karena terendam cukup lama perlu pembersihan, juga memerlukan sabun cuci," ujarnya.

Terkait kerugian materil, ia menyebut belum bisa merinci. Mengingat, penghitungan kerugian bisa dilakukan ketika perincian dilakukan sampai pasca bencana.

Tetap siaga

Meskipun kondisi hujan berkurang dan banjir sudah mulai surut, Gatot menyebut warga masih perlu siaga.

Mengingat, prediksi BMKG cuaca ekstrem yang melanda Pulau Jawa masih akan berlangsung hingga 15 Oktober 2022.

Oleh karena itu, ia juga meminta dinas terkait ikut menyiagakan personel termasuk alat berat.

Hal ini mutlak, mengingat penanganan bencana tidak bisa dilakukan oleh satu instansi semata.

"Kepala BMKG Dwikorita menyampaikan pentingnya percepatan penyampaian informasi ke masyarakat."

"Oleh karena itu, kita gunakan WAG (WA Grup) untuk menyampaikan informasi ke masyarakat, terkait peringatan dini, peringatan cuaca ekstrem hujan lebat kita sampaikan satu jam sebelumnya," bebernya.

Gatot menambahkan warga diminta ikut melakukan asessment mandiri terhadap kondisi cuaca.

"Untuk warga secara umum disampaikan untuk pengamanan diri dan keluarga, cermati informasi cuaca, apabila terjadi hujan ekstrem bisa kembali tempat evakuasi yang telah ditentukan desa secara mandiri," pungkas Gatot. (pnk)

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved