Berita Jateng
Sastrawan Eko Tunas Kagum Pelajar SMP di Tegal Giat Menulis Puisi
Dinas Arpusda Kota Tegal menggelar dialog sastra bersama Eko Tunas, sastrawan sekaligus seniman serbabisa kelahiran Kota Tegal.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpusda) Kota Tegal menggelar dialog sastra bersama Eko Tunas, sastrawan sekaligus seniman serbabisa kelahiran Kota Tegal.
Narasumber lain yang dihadirikan adalah AKBP Rahmad Hidayat, Kapolres Tegal Kota sekaligus pegiat dan lulusan sarjana sastra.
Kegiatan dilakukan bersamaan dengan peluncuran lima buku sastra di Aula Bhayangkari Polres Tegal Kota, Kamis (6/10/2022).
Dialog sastra tersebut diikuti oleh pelajar SMP dan SMA peserta lomba cipta puisi Arpusda Kota Tegal.
Turut hadir dalam kegiatan para pegiat dan sastrawan se-Kota Tegal.
Baca juga: Bak Model Profesional, Wali Kota Pekalongan dan Istri Tampil Fashion Show Berbatik di Atas Truk
Baca juga: Kenalkan Batik Sejak Dini, Mengajarkan Anak Cinta Budaya Bangsa
Pada kesempatan itu, Eko Tunas mengatakan, ia sangat terkejut dengan karya puisi ciptaan pelajar SMP di Kota Tegal.
Beberapa puisi ditulis dengan bahasa keindahan dan kejujuran.
Menurutnya, sangat langka penulis puisi yang mulai menulis sejak usia SMP.
Ia jadi teringat dengan penyair besar asal Prancis bernama Athur Rimbaur.
Dia mulai menulis sejak usia 14 tahun, dan rupanya memiliki riwayat pernah tinggal di Indonesia.
"Jadi sangat langka, khususnya di Indonesia penulis puisi di usia SMP. Dan di Kota Tegal, siswa SMP sudah menulis puisi," katanya kagum.
Dalam dialog tersebut, Eko Tunas juga memberikan deskripsi puisi kepada para pelajar.
Puisi adalah pertemuan keindahan kata dan kejujuran.
Ketika menulis dengan jujur, maka keindahan kata-kata itu akan muncul.
"Menulislah dengan jujur dengan bahasa yang dikuasai. Maka pertemuan itu akan terjadi dan memunculkan keindahan," ungkapnya.
Kapolres Tegal Kota, AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, membiasakan rutinitas membaca itu sangat penting.
Hal itu akan sangat berguna terhadap kemampuan menulis seseorang.
Sehingga saat berada di manapun atau berprofesi menjadi apapun, akan bermanfaat.
AKBP Rahmad mencontohkan, kesukaannya terhadap sastra dan membaca juga membuatnya dipercaya sebagai penulis naskah pidato Kapolri.
Oleh karena itu, budaya membaca harus sudah digiatkan sejak masih sekolah.
"Jadi adik-adik kalaupun tidak menjadi sastrawan, apapun profesinya, nanti akan banyak manfaat yang didapat dari kebiasaan membaca," pesannya.
Baca juga: Harga Kedelai Naik, Ekonomi Lesu, Pedagang Tempe di Pasar Babadan Kab Semarang Sedih Sepi Pembeli
Baca juga: Anggaran Pembangunan Sekolah dan Puskesmas Rp30 Miliar Lebih, Komisi D DPRD Kudus: Kami Kawal
Kepala Arpusda Kota Tegal, Andri Yudi Setyawan berharap, dialog sastra tersebut bertujuan untuk mengembangkan jiwa-jiwa seni para pelajar di Kota Tegal.
Hal itu juga yang mendorong ia menghadirkan sastrawan senior seperti Eko Tunas.
Kemudian menghadirkan sosok pejabat yang sejak mudanya sudah giat membaca dan menulis.
"Ini kedepannya kami akan rutinkan. Agar membantu mengembangkan jiwa-jiwa seni kalangan muda," ungkapnya. (*)