Berita Kudus
FKDT Kudus Usulkan Pasar Khusus Santri, Buka Dua Kali dalam Sepekan
Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Kudus menggagas berdirinya pasar murah khusus santri (Pasar Santri).
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Raka F Pujangga
Ali menjelaskan, konsep pasar santri yang diusung akan berbeda dengan pasar-pasar konvensional yang sudah ada.
Pasar ini dikonsep hanya tampil dua kali dalam sepekan, setiap Sabtu dan Minggu pukul 05.00-12.00 WIB.
Selain itu, aktivitas di dalam pasar Santri bakal dikelola secara syariah. Mulai dari sistem jual beli, hingga permodalan usaha.
"Pasar yang ada sekarang adalah pasar yang sudah terkontaminasi. Pasarnya jadi kurang sehat, seperti perihal pinjaman modal. Jika hasil UMKM santri dimasukkan ke pasar konvensional, resikonya nanti kami tidak akan dibayar atau pembayaran mundur. Maka perlu pengelolaan pasar yang bisa kami kelola sendiri," ujarnya.
Baca juga: Keamanan Pondok di Rembang Bakar Santri yang Tidur, Ditangkap di Tuban: Bermula dari Razia Hp
Dia menarget, momentum Hari Santri Oktober 2022 digunakan untuk menyiapkan konsep pembangunan keberadaan pasar santri.
Saat ini, pihaknya sedang mengusulkan lahan milik pemerintah daerah di wilayah Kecamatan Kota Kudus yang nantinya bakal dijadikan sebagai lokasi pasar santri.
Ali berharap, pada momentum Hari Santri 2023 mendatang, pasar Santri sudah bisa berdiri dan beroperasi di Kabupaten Kudus. Serta menjadi ikon nasional dan rujukan daerah-daerah lainnya.
"Yang ngisi adalah pedagang dan produk santri, agar ekonomi santri meningkat. Pemerintah kabupaten alhamdulillah mendukung konsep kami, dan dalam tahap menyiapkan Regulasinya," ucap dia. (Sam)