Berita Kudus
FKDT Kudus Usulkan Pasar Khusus Santri, Buka Dua Kali dalam Sepekan
Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Kudus menggagas berdirinya pasar murah khusus santri (Pasar Santri).
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Kudus menggagas berdirinya pasar murah khusus santri (Pasar Santri).
Pasar tersebut dikonsep oleh aktivis di lingkungan pondok pesantren dengan memberdayakan para santri sebagai pelaku usaha.
Nantinya, produk kerajinan santri-santri di Kabupaten Kudus dipasarkan di masing-masing stand setiap Sabtu dan Minggu pagi.
Baca juga: Kronologi Lengkap Santri Bakar Santri di Pesantren Sarang Rembang: Bermula dari Persoalan Razia Hp
Ketua Lembaga Kajian Ekonomi Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Kudus, Ali Ahmadi menuturkan, Pasar Santri digagas atas keprihatinan para aktivis pesantren terkait kesenjangan ekonomi di lingkungan pondok pesantren.
Guna memantik perekonomian di lingkungan itu, lanjutnya, FKDT berupaya membangun pondasi dasar ekonomi santri, baik yang masih aktif maupun yang sudah lulus pembelajaran, meningkatkan taraf hidupnya melalui perdagangan produk-produk kerajinan.
Sehingga, sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki masing-masing pondok pesantren terangkat dan dikenal masyarakat luas.
"Konsern kami bagaimana membangun kekuatan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup santri. Yang bisa kami perhatikan paling utama adalah pasar," terangnya, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Pedagang Ayam Pasar Peterongan Ditemukan Tewas, Jasadnya Sudah Dikerubungi Semut
Ali menyebut, saat ini jumlah santri yang ada di Kudus diperkirakan mencapai 25 ribuan orang, sementara jumlah pondok pesantren mencapai 86 item.
Menurut dia, potensi yang bagus bisa digerakkan untuk menghidupkan dan mewarnai pasar santri nantinya.