Berita Blora
Ngantor di RSUD Blora, Bupati Arief Pastikan Pasien Cuci Darah Kini Tak Perlu Antre: Ada 20 Alat
RSUD dr. R. Soetijono Blora, kini memiliki 20 alat cuci darah. pasien cuci darah tak perlu antre lagi saat hendak melakukan cuci darah
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Bupati Blora Arief Rohman memastikan tidak akan ada antrean lagi bagi pasien cuci darah di Blora.
Hal tersebut disampaikan saat ngantor di RSUD dr. R. Soetijono Blora, Senin (19/9/2022) pagi.
Diawali apel pagi dengan memberi pengarahan dan motivasi kepada jajaran manajemen, tenaga kesehatan (nakes), dan seluruh karyawan RSUD Blora agar pelayanan semakin baik lagi kedepannya.
Bupati mendorong agar kelengkapan fasilitas, sarana prasarana kesehatan di RSUD Blora terus ditambah dan dilengkapi dalam rangka pengembangan layanan rumah sakit.
Arief Rohman meminta Direktur RSUD Blora untuk melakukan pendataan untuk diupayakan bersama terkait kekurangan dan kebutuhan rumah sakit pelat merah tersebut.
Saat ini ruang bedah sentral RSUD Blora sudah jadi. Ada 7 kamar bedah.
Sehingga tidak perlu antri untuk melakukan tindakan operasi.
Kemudian ruang cuci darah juga sudah baru sudah ada 20 alat cuci darah.
‘’Jika dulu antrian lama sampai keluar daerah untuk cuci darah, kini cukup ke RSUD Blora."
"Kita juga akan dorong RSUD Cepu untuk membuka fasilitas cuci darah juga. Pasalnya tadi ada pasien dari Cepu,” ungkap Arief Rohman.
Melihat poli kebidanan yang baru, ke depan akan dibuka poli spesialis jantung, dokter spesialisnya sedang dalam proses perizinan praktek ke RSUD Blora.
"Informasi dari Pak Direktur RSUD, akan ada satu dokter spesialis jantung dari Malang,” ujar Arief Rohman.
Dikatakannya, yang tidak kalah penting adalah peningkatan SDM-nya.
Kebutuhan dokter spesialis akan terus diupayakan untuk dipenuhi.
"Kita ingin RSUD Blora bisa menjadi rumah sakit yang lebih baik,” pungkas Bupati Arief.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Puji Basuki, menyampaikan, saat ini jumlah dokter spesialis baru sekitar 20 orang.
“InsyaAllah akhir tahun nanti kita dapat tambahan dokter spesialis bedah urologi, dan tahun depan akan ada dokter spesialis paru," ucap dr. Puji Basuki.
"Satu yang masih kurang adalah dokter spesialis kulit dan kelamin. Sedang kita cari, tapi kalau ada yang berkeinginan rekomendasi untuk sekolah akan kita buatkan,” ungkap dr. Puji Basuki.
Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Bupati Arief Rohman yang terus memberikan perhatiannya dalam pengembangan RSUD Blora.
“Penataan poli juga terus kita lakukan. Untuk ruang cuci darah sekarang kita lengkapi juga dengan televisi agar pasien tidak jenuh."
"Pasalnya proses cuci darah membutuhkan waktu sekitar 4 jam,” lanjut dr. Puji Basuki.
Untuk ruang bedah sentral yang tadi ditinjau Bupati, dikatakan dr Puji, juga akan ditingkatkan.
Jika semula hanya ada 4 ruang bedah, maka kini menjadi tujuh agar tidak terjadi antrian tindakan bedah.
"Jadi sewaktu waktu ada kejadian darurat yang butuh operasi bisa langsung disiapkan," terang dr. Puji Basuki.
Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan evaluasi secara berkala. (kim)