Berita Kudus
Melongok Jembatan Sasak Penghubung Kudus - Demak, Ramai Dilintasi saat Kemarau Hilang kala Banjir
Jembatan sasak Kali Wulan jadi akses penghubung yang vital bagi warga di dua kabupaten: Kudus dan Demak. Warga harap, Pemprov bangun jembatan permanen
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
Suharmono menyatakan, pos jaga jembatan dibuka mulai pukul 06.00 - 18.00 WIB.
Selebihnya, tidak ada yang menjaga pos, praktis masyarakat yang mau melintas dibebaskan secara gratis.
"Warga ketika berangkat kerja langsungan, bayarnya ketika pulang. Mau Rp1.000 atau Rp2.000, kami terima, tidak memaksa," katanya.
Penjaga jembatan lainnya, Gotro (53) menambahkan, jembatan tersebut biasanya ramai setiap hari ketika musim kemarau.
Biasanya mulai ramai ketika jam berangkat kerja pukul 06.00 - 07.00, dan waktu pulang kerja pukul 12.00 - 13.00.
Pada waktu tersebut, katanya, pengendara sering kali beriringan ketika melintasi jembatan.
Belum lagi, mereka harus sabar mengantre dengan pengendara lainnya dari jalur yang berlawanan, agar tidak bertabrakan di atas jembatan.
Ketika jembatan hanyut, terangnya, pembangunan ulang jembatan ditanggung pihak paguyuban pengelola.
Begitu halnya ketika dilakukan perbaikan atas komponen jembatan yang rusak dan dianggap bisa membahayakan.
"Kalau pas banjir, perahu pernah tiga kali ikut hanyut, namun bisa ditemukan."
"Jembatan ini jadi alternatif untuk membantu masyarakat lebih cepat menjangkau Kabupaten Kudus."
"Kalau untuk perahu, sifatnya 24 jam non stop ketika diperlukan," ujarnya.
Warga berharap Pemprov bangun jembatan permanen
Seorang pengendara sepeda motor, Nita mengaku sudah beberapa tahun memanfaatkan jembatan Sasak Kali Wulan untuk menuju tempat kerja.
Katanya, hampir setiap hari dia melewati jembatan tersebut ketika tidak hujan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/jembatan-sasak-kudus-demak-1.jpg)