Berita Kudus

Melongok Jembatan Sasak Penghubung Kudus - Demak, Ramai Dilintasi saat Kemarau Hilang kala Banjir

Jembatan sasak Kali Wulan jadi akses penghubung yang vital bagi warga di dua kabupaten: Kudus dan Demak. Warga harap, Pemprov bangun jembatan permanen

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Saiful Masum
Sejumlah pengendara melewati jembatan sasak Kali Wulan penghubung Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus dengan Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Senin (19/9/2022). 

  • Di atas Sungai Wulan, melintang jembatan sasak yang menghubungkan dua desa antarkabupaten: Kudus dan Demak.
  • Jembatan tersebut menghubungkan Desa Setrokalangan di Kudus, dan Desa Kedungwaru Lor di Kabupaten Demak.
  • Jembatan ini ramai digunakan saat musim kemarau, dengan tarif melintas Rp2.000 per sepeda motor, tapi jembatan ini akan hilang disapu banjir saat musim penghujan.

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus dihubungkan oleh jembatan sasak dengan Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Jembatan tersebut terbuat dari bambu dan kayu sepanjang 40 meter di atas Kali Wulan, hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki.

Meski terlihat sederhana, jembatan sasak Kali Wulan menjadi jalur alternatif yang diminati masyarakat Karanganyar Demak agar bisa sampai di Kabupaten Kudus dengan cepat.

Dengan melewati jembatan tersebut, masyarakat bisa memangkas jarak tempuh hingga 15 kilometer dibandingkan menempuh jalur memutar.

Jembatan itu kini dikelola paguyuban warga Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu dan warga Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar.

Penjaga pintu jembatan, Suwarno (44) mengatakan, jembatan sasak penghubung dua kabupaten tersebut diperkirakan sudah ada sejak ratusan tahun.

Sejumlah pengendara melewati jembatan sasak Kali Wulan penghubung Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus dengan Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Senin (19/9/2022).
Sejumlah pengendara melewati jembatan sasak Kali Wulan penghubung Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus dengan Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Senin (19/9/2022). (TribunMuria.com/Saiful Masum)

Saking sederhananya, jembatan sering hanyut ketika Kali Wulan banjir, bahkan pada Agustus kemarin tercatat empat kali hanyut hingga menghambat perjalanan masyarakat sekitar.

Suwarno menyebut, ketika jembatan hanyut, masyarakat tidak bisa menyeberangi sungai dengan mengendarai sepeda motor.

Namun, pihak paguyuban pengelola menyediakan perahu kecil guna memfasilitasi masyarakat pejalan kaki agar bisa menyeberangi sungai dengan aman.

"Jembatan ini sudah empat generasi, perkiraan sudah lebih dari seratus tahun."

"Kendalanya kalau musim hujan, seringnya jembatan hanyut ketika sungai banjir, jalanan juga becek karena masih dalam wujud tanah," terangnya, Senin (19/9/2022).

Penjaga lain, Suharmono (47) menjelaskan, jembatan tersebut sering kali dilalui warga Desa Kedungwaru Lor, Kedungwaru Kidul, Tugu Lor, dan Kotakan, Kecamatan Karanganyar.

Utamanya para pekerja pabrikan dengan jumlah mencapai 400-an orang.

Setiap pengendara, lanjutnya, dikenakan retribusi perawatan jembatan Rp1.000 - Rp2.000.

Khusus bagi pelajar, pihak pengelola menggratiskan tarif, sebagai bentuk upaya mendukung majunya pendidikan. 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved