Berita Kudus
Polisi Dalami Kasus Bentrok Antarsuporter di Kudus, Kapolres: akan Kami Tindak Secara Hukum
Satreskrim Polres Kudus mndalami kasus bentrok antarsuporter sepak bola di Ngembal Kulon, Jati. Polisi akan menindak para pelaku kerusuhan
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Sejumlah bangunan, terdiri rumah dan gedung sekolah, di Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, rusak akibat bentrok antarkelompok suporter klub sepak bola, Minggu (18/9/2022) malam.
Jajaran Satreskrim Polres Kudus melakukan pendalaman terhadap kasus bentrok antarsuporter sepak bola tersebut.
Polisi memburu para pelaku perusakan terhadap rumah warga dan satu bangunan sekolah tersebut.
Pihak kepolisian sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesaat setelah terjadi kericuhan hingga mengakibatkan sejumlah bangunan rumah dan sekolahan rusak.
Kapolres Kudus, AKBP Wiraga Dimas Tama menegaskan, pihaknya bakal menindak secara hukum pelaku yang menyebabkan kerusakan rumah penduduk dan bangunan sekolah.
Dia mengungkapkan, penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi sudah dilakukan di lokasi kejadian.
Pihak kepolisian juga turut serta membantu perbaikan atap dan kaca sejumlah bangunan yang rusak akibat bentrokan.
Selain itu, lanjutnya, jajaran Satreskrim juga telah memintai keterangan sejumlah warga yang mengetahui kronologi kejadian.
"Olah TKP sudah semalam. Begitu kejadian, langsung pemeriksaan di lokasi, masih penyelidikan."
"Kita terus periksa saksi-saksi, takutnya ada provokasi-provokasi," terangnya saat dikonfirmasi, Senin (19/9/2022).
AKBP Wiraga menjelaskan, bentrokan tersebut terjadi dilakukan oleh sebagian suporter.
Saat itu, lanjutnya, suporter sepak bola Persijap sedang melintas di wilayah Kabupaten Kudus usai mendukung tim kebanggaan menjalani away ke Stadion Joyokusumo, Pati dalam dilanjutan Liga 2 kontra Persipa Pati.
Pihaknya mengantongi beberapa keterangan saksi bahwa ada oknum suporter yang melempar benda ke arah suporter lainnya.
Sehingga mengakibatkan saling lempar dan terjadi gesekan antar suporter di wilayah Kabupaten Kudus hingga ke wilayah permukiman.
"Kita (sudah) fasilitasi pengawalan, jumlahnya banyak, beberapa terpotong jadi kelompok, kami kawal. Ada yang katanya dibilang dilempari, jadi saling lempar," jelasnya.
Dia menerangkan, kedua belah pihak suporter sudah dimintai keterangan dan memastikan tidak ada gesekan.
Akan tetapi, AKBP Wiraga menuturkan, penegakan hukum tetap berjalan dengan penyelidikan lebih mendalam.
Utamanya mengarah pada pelaku yang menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan.
"Penegakan hukum, kami periksa saksi-saksi dan penyelidikan."
"Kalau nanti sudah ada bukti siapa yang melakukan perusakan, tetap kami proses."
"Kita sudah amankan seketika saat kejadian, kita bubarkan," tegasnya.
Kepala Desa Ngembal Kulon, Moh Khanafi menambahkan, setidaknya ada 9 bangunan yang rusak terdampak lemparan massa.
Di antaranya meanyasar genting rumah dan kaca bangunan sekolah.
"Rata-rata genting dan kaca rumah yang pecah. Kira-kira ada 9 bangunan, termasuk sekolah MI NU Bahrul Ulum," tuturnya.
Aksi kejar-kejaran di dalam kampung
Sebelumnya diberitakan, bentrok massa terjadi di Kabupaten Kudus, Minggu (18/9/2022) malam, mengakibatkan sejumlah bangunan rumah di Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, rusak.
Selain itu, kaca bangunan MI NU Bahrul Ulum pecah menjadi sasaran lemparan batu.
Bentrokan terjadi, diduga karena gesekan antarsuporter klub sepak bola, yakni suporter Persijap Jepara vs pendukung Persiku Kudus.
Bentrokan terjadi saat kelompok yang diduga merupakan suporter Persijap, pulang dari Pati menuju Jepara, melintasi wilayah Kudus.
Sesampainya di wilayah Kudus, kelompok yang diduga suporter Persijap Jepara bertemu dengan kelompok pendukung Persiku Kudus.
Seorang warga, Kusno mengatakan, bentrokan terjadi sekiranya pukul 19.30.
Saat itu, dia melihat segerombolan pengendara sepeda motor yang diduga pendukung dari Persijap masuk ke permukiman mengejar segerombolan pengendara lain yang diduga merupakan pendukung dari Persiku.
Katanya, saat itu warga sedang mengaji tahlilan. Seketika terkaget dan keluar dari rumah duka untuk melihat situasi dan kondisi.
"Warga sedang ada mengaji tahlil di salah satu rumah warga."
"Mendengar keributan, langsung keluar rumah, justru dilempari batu dan batu bata," terangnya.
Kusno menyebut, warga seketika ketakutan dan masuk ke rumah masing-masing.
Sementara rumah mereka menjadi bulan-bulanan amukan massa.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya genting rumah warga rusak, dan kaca sekolahan pecah," ujarnya.
Dia menyebut, kejadian itu tak berlangsung lama.
Selang beberapa menit, aparat kepolisian datang ke lokasi dan meminta warga untuk tetap tinggal di dalam rumah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun, atap beberapa rumah warga rusak, sementara jalanan kampung berserakan sampah.
"Begitu polisi datang, massa langsung pergi," tambahnya.
Babinsa Ngembal Kulon, Serma Ansori memastikan, tidak ada warga yang mengalami luka-luka akibat peristiwa itu.
Dia menyebut, sementara ini terdata ada lima bangunan yang mengalami rusak. Empat di antaranya rumah warga, dan satu bangunan sekolah.
Serma Ansori menjelaskan, bentrokan tersebut diwarnai unsur kesalahpahaman antara massa dengan masyarakat.
Warga Ngembal Kulon RT 3/RW 2 yang saat itu bergegas keluar rumah karena mendengar suara gaduh, dicurigai ingin melawan, sehingga massa menyerang dengan melempari batu dan benda-benda lainnya.
"Ini hanya sebagian suporter yang membuat onar, yang lain tetap aman karena perjalanannya dikawal kepolisian. Enggak nyerang warga, cuma atap rumah ada yang rusak," tuturnya.
Sementara itu, sejumlah warga mengaku sempat ketakutan ketika didatangani massa yang cukup banyak.
Apalagi, mereka disebut juga menyalakan petasan di wilayah jalan permukiman yang membuat warga semakin khawatir.
Jajaran kepolisian Polres Kudus berhasil menghalau massa dan mengamankan masyarakat.
(Sam)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/bentrok-suporter-sepak-bola-persiku-persijap.jpg)