Berita Kudus
Terinspirasi Perayaan Ampyang Maulud Loram Kulon, SMPN 1 Jati Kudus Gelar Kirab Ampyang Sajaku
SMPN 1 Jati Kudus, menggelar Kirab Ampyang Sajaku dalam menyemarakan HUT SMP 1 Jati Kudus. Ampyang Sajaku terinspirasi dari tradisi Ampyang Maulid
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - SMPN 1 Jati Kudus, menggelar Kirab Ampyang Sajaku dalam menyemarakan HUT SMP 1 Jati Kudus.
Kirab tersebut, terinspirasi dari tradisi Ampyang Maulid yang setiap tahun digelar dan dihidupi oleh masyarakat Desa Loram Kulon.
Kirab Ampyang Sajaku terdiri atas empat tandu ampyang.
Tandu ampyang 1 berisi nasi kepal, tandu ampyang 2 berisi sayur dan buah, tandu ampyang 3 dan 4 berisi karya siswa sebagai simbol dari UMKM.
Kepala Sekolah SMPN 1 Jati, Kudus, Sumaryatun menjelaskan alasan sekolahnya memilih tema tersebut.
Hal itu, lantaran terdapat makna yang dalam serta filosofi yang bisa ditanamkan kepada para murid.
"Nilai kehidupan yang ditanamkan melalui kirab adalah nilai ketuhanan, kegotongroyongan, berpikir kritis, dan kreatif, yang memang terkandung dalam tradisi Ampyang Maulid Desa Loram Kulon," jelasnya kepada Tribunjateng usai melepas kirab, Sabtu (17/9/2022).
Pemilihan tema ampyang sajaku ini, adalah hasil dari pemikiran para guru dan murid yang menyadur dari kearifan lokal.
Ampyang sajaku tersebut adalah replika dari Ampyang Maulid di Desa Loram Kulon.
Sebelum melakukan kirab Ampyang, para murid terlebih dahulu mencari tahu tentang sejarah maupun asal-usul Kirab Ampyang.
Anak-anak mempelajari terlebih dahulu terkait ampyang, melalui buku ataupun video tentang apaitu ampyang.
"Sekolah juga mengadakan field trip ke masjid-masjid sunan dan mendengarkan langsung dari narasumber apaitu tradisi ampyang," terangnya.
Ia berharap poin-poin tersebut bisa mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Kirab tersebut diikuti oleh 256 siswa yang menampilkan beragam fashion busana, hasil karya siswa serta kesenian dan ekstrakulikuler.
Para siswa berbaris rapi sambil memutari sekitaran SMP N 1 Jati dengan mengenakan baju adat, ECO fashion yang berbahan dasar dari sampah daur ulang seperti kertas dan plastik, kemudian para siswa juga menampilkan barongan. (rad)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Ampyang-Ampyang-Sajaku-SMPN-1-Jati-Kudus.jpg)