Pegawai Bapenda Semarang Hilang
Mayat Korban Mutilasi Dipastikan Iwan Budi, Polisi Selidiki Motif Lain di Luar Kasus Korupsi
Hasil tes DNA pastikan mayat korban mutilasi adalah Iwan Budi. Polisi selidiki adanya dugaan motif lain di luar kasus dugaan korupsi
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Polisi memastikan mayat korban mutilasi tanpa kepala, yang hangus dibakar di sebuah lahan kosong di Jalan Marina Raya Semarang, adalah Iwan Budi --pegawai Bapenda Semarang, yang dilaporkan hilang.
Kepastian ini diperoleh setelah hasil tes menyatakan DNA anak-anak Iwan Budi dan DNA mayat korban mutilasi adalah identik.
Meski demikian, polisi masih terus menyelidiki motif pembunuhan terhadap Iwan Budi.
Polisi menyelidiki adanya kemungkinan motif lain di luar upaya pengungkapan kasus korupsi hibah tanah aset Pemkot Semarang, di mana Iwan Budi menjadi satu di antara saksi yang akan diperiksa.
Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, mengatakan hasil tes DNA kerangka jenazah yang ditemukan di Jalan Marina Raya dan sampel DNA anak Iwan Budi diketahui identik.
Kata Kombes Iqbal, tes DNA tersebut dilakukan oleh tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
"Tes DNA dilakukan tim Puslabfor Mabes Polri terhadap lima sampel yaitu tulang iga korban, tulang clavicula (enthong), sampel 2 DNA anak laki-laki dan sampel DNA anak perempuan."
"Hasil temuannya identik, jadi 100 persen dipastikan bahwa kerangka tersebut adalah saudara Iwan," jelasnya, Rabu (14/9).
Polisi periksa 14 saksi
Menurutnya, saat ini polisi masih melakukan investigasi terkait penyebab kematian korban.
Tim Polrestabes Semarang dan Ditreskrimum Polda Jateng masih berupaya mengumpulkan berbagai keterangan dan bukti tambahan.
"Saat ini sudah 14 saksi yang sudah dimintai keterangan yaitu 8 dari keluarga korban, 3 rekan kerja dan tiga saksi di TKP," ujarnya.
Ia menuturkan surat resmi hasil tes DNA dari Puslabfor Mabes Polri akan diserahkan ke pihak keluarga.
Pihaknya berharap, kasus ini segera terungkap jelas dan penyebab kematian korban termasuk motifnya dapat diketahui.
"Kami dari Polda Jateng mengucapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya almarhum," tuturnya.
Sebagian tubuh lain ditemukan, tangan dan kepala masih hilang
Terpisah, beberapa bagian tubuh Iwan Budi, pegawai Bapenda Semarang yang tewas dimutilasi, telah ditemukan.
Bagian tubuh Iwan Budi ditemukan saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di semak-semak sebuah lahan kosong yang berada di Jalan Marina Raya Semarang.
Proses penyisiran tidak mudah karena harus memotong rumput dan semak-semak yang ada di lokasi tersebut.
Penyisiran dilakukan mulai dari pukul 14.00 dan potongan tubuh ditemukan sekitar pukul 16.00.
Pencarian potongan tubuh melibatkan tim gabungan dan anjing pelacak.
Tidak hanya itu anjing kesayangan Iwan Budi juga ikut andil dalam penyisiran organ tubuh yang hilang.
"Hari ini kami melibatkan teman teman dari Basarnas Relawan Satpol PP termasuk melibatkan Moci, anjing kesayangan milik Iwan."
"Kami berasumsi ini (jenazah) adalah Iwan Budi. Maka penyelidikan diarahkan ke aktivitasnya selama ini," jelas Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar saat meninjau langsung olah TKP.
Menurutnya, hasil temuan pada olah TKP lanjutan yakni tangan kiri, lengan kiri, tungkai kanan maupun kiri.
Namun bagian tubuh yang belum ditemukan adalah tangan kanan dan kepala jenazah tersebut.
"Proses pencarian barang yang belum ditemukan tetap kami lanjutkan. Sambil kami mendalami beberapa kemungkinan peristiwa ini terjadi," jelasnya.
Irwan menjelaskan bagian tubuh ditemukan tidak jauh dari penemuan mayat yang terbakar. Lokasinya hanya berjarak 4 sampai 5 meter.
"Bisa kita lihat di sini merupakan padang rumput yang cukup tinggi dan membutuhkan pencarian dengan konsentrasi dan ketelitian yang dalam," tutur dia.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan forensik bahwa korban dibakar dalam keadaan sudah meninggal."
"Berbeda ketika kondisi korban dibakar saat masih hidup dan telah meninggal," tutur dia.
Di sisi lain lepasnya bagian tubuh belum bisa disimpulkan apakah karena terbakar atau dipotong.
Namun kerangka tubuh yang ditemukan saat ini merupakan bagian yang terbakar meskipun tidak sempurna.
"Jadi kalau asumsinya dilempar (bagian tubuh) oleh pelaku pembakarannya tidak sempurna makanya dibuang," imbuhnya.
Ia menambahkan terkait pisau yang ditemukan di TKP dimungkinkan bagian dari kejahatan yang digunakan untuk membunuh, menusuk maupun memotong.
Namun hal tersebut dikembangkan dalam proses dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
"Sidik jari di pisau akan dijelaskan lebih lanjut pada proses setelah kami menerima laboratorium forensik," tandasnya.
Polisi selidiki motif lain di luar korupsi
Sebelumnya diberitakan, polisi menyelidiki adanya dugaan motif lain, dalam pembunuhan terhadap Iwan Budi, pegawai Bapenda Semarang, yang jadi saksi kasus dugaan korupsi hibah tanah aset Pemkot Semarang.
Menurut polisi, tidak menutup kemungkinan adanya motif lain di luar kasus dugaan korupsi, yang turut menyeret Iwan Budi sebagai saksi.
Hal ini disampaikan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.
"Siapapun yang bersangkutan kami akan terus lakukan penyelidikan, dan terkait motif atau alasan yang selama ini muncul di media adalah terkait kasus dugaan korupsi."
"Bisa saja ada premis lain soal asmara, masalah keluarga, utang-piutang," ujarnya saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Selasa (13/9/2022). (*)