Berita Nasional

Muslihat Ponpes Gontor Tutupi Kematian Santri Dianiaya, Bohongi Keluarga Korban Pakai Surat Dokter

Muslihat Ponpes Gontor tutupi kematian santri AM yang tewas karena dianiaya sesama santri: membuat surat keterangan bahwa AM meninggal karena sakit.

Tangkapan Layar YouTube Tribunnews.com
Ponpes Modern Darussalam Gontor akui santri AM meninggal karena dianiaya, bukan karena sakit sebagaimana keterangan yang disampaikan Ponpes sebelumnya. Sebelumnya, Ponpes Gontor berupaya menutupi kematian santri AM kepada pihak keluarga, dengan menyatakan bahwa korban meninggal karena sakit. 

"Karena tidak sesuai, kami akhirnya menghubungi pihak forensik dan pihak rumah sakit sudah siap melakukan otopsi,” jelasnya.

Setelah didesak, pihak Gontor 1 yang mengantarkan jenazah putranya, mengakui bahwa Albar menjadi korban kekerasan. Amarah Soimah dan keluarganya menjadi tak terbendung atas tindakan tersebut. 

“Saya pun tidak bisa membendung rasa penyesalan saya telah menitipkan anak saya di sebuah pondok pesantren yang nota bene nomor satu di Indonesia,” ungkapnya.   

Usai mendapatkan pengakuan dari pihak pondok pesantren, Soimah memutuskan untuk tidak jadi melakukan otopsi karena tidak ingin tubuh putranya tersebut "diobarak-abrik".

“Agar anak saya segera bisa dikubur mengingat sudah lebih dari satu hari perjalanan dan saya tidak rela tubuh anak saya diobrak-abrik."

"Keputusan saya untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum didasari banyak pertimbangan."

"Karena itu kami membuat surat terbuka yang intinya ingin ketemu sama Kyai di Gontor 1, pelaku dan keluarganya untuk duduk satu meja ingin tahu kronologi hingga meninggalnya anak kami,” tulisnya.

Sampai saat ini, Soimah belum lagi mendapatkan kabar apa pun dari pihak Gontor 1 terkait kematian anaknya itu. 

"Jangan lagi ada korban-korban kekerasan, bukan hanya di Gontor, tetapi di pondok lainnya hingga menyebabkan nyawa melayang."

"Tidak sebanding dengan harapan para orangtua dan wali santri untuk menitipkan anaknya di sebuah lembaga yang dapat mendidik akhlak para generasi berikutnya," tulis Soimah.

"Semoga tulisan ini membuka mata masyarakat bahwa memperjuangkan kebenaran dibutuhkan keberanian."

"Dari saya, Soimah, wali santri AM bin Rusdi yang masih berharap ini hanya MIMPI dan merasa anak saya belum pulang menimba ilmu. Palembang, 31 Agustus 2022,” tulis Soimah di akhir surat terbukanya.

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo menyatakan, polisi sudah menemui pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor terkait kematian AM, santri asal Palembang, Sumatera Selatan.

Apa kata Ponpes Gontor?

Ponpes Gontor melalui Juru Bicaranya Noor Syahid mengatakan, tidak ada niatan untuk menutupi kasus tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved