Berita Jateng

Selesai Beli Air Minum, Santri Ponpes Miftahul Huda Kroya Cilacap Meninggal Tertemper Kereta

Seorang santri Ponpes Miftahul Huda Kroya Cilacap meninggal tertemper kereta, setelah membeli air minum saat keluar pondok tanpa izin pengasuh.

TribunJogja.com
Ilustrasi korban tewas tertabrak kereta api - Santri Ponpes Miftahul Huda Kroya Cilacap meninggal tertemper kereta api tanker Cilawalu, relasi Stasiun Rewulu Bantul - Cilacap, pada Selasa (30/8/2022) malam sekira pukul 19.00 WIB. 

TRIBUNMURIA.COM, CILACAP - Seorang remaja laki-laki berinisial RA (14) dikabarkan meninggal dunia setelah tersambar atau tertemper kereta di perlintasan berpalang pintu di Jalan Ahmad Yani, Kroya, Cilacap.

Korban tertemper kereta api (KA) Tanker Cilawalu, relasi Stasiun Rewulu Bantul - Cilacap, pada Selasa (30/8/2022) malam sekira pukul 19.00 WIB.

Diketahui korban merupakan seorang santri dari Pondok Pesantren atau Ponpes Miftahul Huda, Kroya.

Kabaghumas Polres Cilacap, Iptu Gatot Tri Hartanto, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi karena korban saat menyeberang di perlintasan kereta api kurang memperhatikan rambu-rambu.

Hingga akhirnya korban tertemper kereta api yang melintas saat itu.

"Penyebab kejadian karena korban kurang hati-hati saat menyebrang di pintu perlintasan kereta api, sehingga terserempet kereta api yg melintas," kata Iptu Gatot kepasa Tribunjateng.com Rabu (31/8/2022).

Tinggalkan asrama pondok tanpa izin

Adapun kronologi kejadiannya, kata Iptu Gatot, berawal dari korban RA (14) bersama ketiga temannya pergi meninggalkan asrama pondok pesantren (ponpes) tanpa izin pengasuh.

Keempatnya diketahui keluar dari pondok karena ingin bermain di luar dan menghindari kegiatan mengaji.

Kemudian sekira pukul 19.00 WIB, saksi dengan inisial ZA dan korban menyeberangi perlintasan kereta api ke arah selatan dengan tujuan membeli air minum.

Sementara kedua temannya masih tetap menunggu di sebelah utara pintu perlintasan kereta api.

"Setelah selesai membeli air minum, selanjutnya korban dan saksi ZA bermaksud kembali ke Pondok Pesantren, saat sedang menyeberang korban tersambar kereta api," jelas Iptu Gatot.

Diketahui saat akan menyeberang pintu perlintasan kereta api korban kurang memperhatikan rambu-rambu dan saat itu korban juga sedang bercanda.

Sehingga ketika palang pintu tertutup, korban tidak mengetahuinya, dan sudah berada di area perlintasan kereta api. 

Saksi ZA sebelumnya juga sudah berusaha untuk mengejar korban, namun korban berlari hingga akhirnya terserempet kereta api.

"Kondisi mengalami luka berat di bagian kepala," kata Iptu Gatot.

Adapun korban diketahui merupakan seorang warga Desa Adipala, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. (pnk)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved