Berita Blora
Kisah Veteran asal Blora, Mbah Samian, Sang Penjinak Ranjau Belanda
Mbah Samian merupakan satu dari dua veteran perang asal Kabupaten Blora yang hingga kini masih hidup.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Bulan kemerdekaan menjadi momen yang tak lepas dengan cerita perjuangan melawan penjajahan.
Seperti halnya kisah Mbah Samian, pejuang asal Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.
Ia merupakan satu dari dua veteran perang asal Kabupaten Blora yang hingga kini masih hidup.
Usianya pun sudah tak muda lagi, kini genap 96 tahun.
Masih begitu lantang suaranya untuk bercerita kisah hidupnya sebagai pejuang kemerdekaan.
Tergabung dalam Detasemen Zeni 5 Divisi 5 di bawah pimpinan Mayor Kusmoro, Samian muda ikut berperang melawan penjajahan Belanda di wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Samian bersama pejuang kemerdekaan lain lari ke hutan untuk bersembunyi saat Belanda mulai mengepung pulau Jawa.
Bersama teman-temannya melakukan perang gerilya melawan Belanda selama satu tahun di hutan.
“Pada zaman perjuangan, saya bersama lima teman bertugas sebagai tim pembersih ranjau," kata Mbah Samian kepada tribunmuria.com, Selasa 16 Agustus 2022.
Ranjau-ranjau tersebut selanjutnya dikumpulkan untuk persenjataan melawan Belanda.
“Selain berperang di wilayah Blora, bersama detasemen saya juga pernah dikirim ke Sulawesi hingga Irian Jaya (sekarang Papua) untuk melawan Belanda,” ujar Mbah Samian.
Samian juga pernah ikut berperang melawan pemberontakan G 30 S/PKI.
“Selama 15 hari saya bertempur melawan pemberontakan PKI di bawah pimpinan Muso,” ungkap Mbah Samian.
Kini Samian memilih hidup sederhana di rumah usai pensiun menjadi pejuang.
“Saya hanya berharap generasi muda saat ini bisa terus berjuang melebihi perjuangannya zaman dulu untuk kemajuan bangsa dan negara,” harap Mbah Samian. (kim)
