Berita Jateng

Mengenal Bendungan Pleret Berusia 140 Tahun, Dibangun Belanda pada 1800-an, Tertua di Semarang

Bendungan Pleret di Kota Semarang berusia sektiar 143 tahu, tertua di Kota Semarang. Dibangun pada 1800-an oleh Belanda, aktif sejak 1879

Penulis: Budi Susanto | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Budi Susanto
Kondisi Bendungan Pleret atau Bendungan Simongan yang ada di wilayah Simongan Semarang Barat, Selasa (16/8/2022). Bendungan tersebut merupakan kanal air tertua yang ada di Kota Semarang. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Bendungan yang terletak di Kecamatan Semarang Barat yang menahan aliran Kali Garang sudah berusia sekitar 143 tahun.

Adalah Bendungan Simongan, atau dikenal oleh warga Kota Semarang Bendungan Pleret.

Dari sejumlah sumber seperti De locomotief, Samarangsch handels-en advertentie-blad, 14-03-1885. Bendungan Pleret sudah aktif sejak 1879.

Bendungan itu dibangun untuk mengatasi banjir yang acapkali melanda Kota Semarang di era 1800-an.

Pembangunan Bendungan Pleret dilakukan olah pemerintahan Hindia Belanda.

Bendungan itu juga menjadi program pemerintahan Hindia Belanda dalam hal kanalisasi sungai di Kota Semarang.

Selain mengatasi banjir, kanalisasi yang dibuat oleh Hindia Belanda juga untuk mengairi area persawahan.

Meski berumur ratusan tahun, namun Bendungan Pleret masih berdiri kokoh sampai sekarang.

Bahkan menurut beberapa penggiat sejarah Kota Semarang, Bendungan Pleret menjadi bendungan pertama yang dibangun di Kota Semarang.

"Awal kanalisasi dan pembangunannya ada di wilayah Simongan, dan saat itu disebut bandjir kanaal atau banjir kanal yang sekarang Bendungan Pleret," jelas satu di antara pegiat sejarah Kota Semarang, Joseph Army Sadhyoko, Senin (16/8/2022).

Di dekade terakhir, Joseph menjelaskan, pemerintah Hindia Belanda juga memikirkan keseimbangan ekosistem sungai.

"Maka selang 10 tahun dari 1879 bendungan banjir kanal timur dibangun, untuk mengatasi banjir dan dimanfaatkan sebagai sumber pengairan," katanya.

Selain menjadi bendungan pertama di Kota Semarang, di sekitar Bendungan Pleret juga tercatat menjadi titik para pejuang menghadang pasukan Belanda.

Titik tersebut ada di Jembatan Kaligarang yang ada di aliran Kali Harang sisi utara Bendungan Pleret.

Jembatan dan aliran Kali Garang menjadi titik vital untuk menahan pasukan Belanda dan armada tempurnya.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved