Berita Jepara
Ngadu ke DPRD, Penjaga Sekolah di Jepara Minta Diangkat Jadi PPPK, FKPSDN: tapi Jalur Non-formal
Ngadu ke DPRD, Penjaga Sekolah di Jepara Minta Diangkat Jadi PPPK, FKPSDN: tapi Jalur Non-formal
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Para penjaga sekolah di Jepara mengadu kepada DPRD Jepara ihwal kejelasan nasib mereka.
Sejumlah penjaga sekolah yang tergabung dalam Forum Komunimasi Penjaga Sekolah (FKPSDN) meminta agar bisa menjadi Pegawai Pemerintah dengan Kontrak (PPPK).
Mewakiki FKPSDN, Siswanto, mengatakan terdapat sejumlah tuntutan yang disampaikan pihaknya.
Antara lain, minimal honor yang diterima mendekati Upah Minimum Kabupaten (UMK) Jepara.
“Salah satunya memasukkan dalam PPPK Kabupaten Jepara. Tapi melalui jalur non-formal."
"Karena kebanyakan penjaga sekolah kan tidak bisa menggunakan komputer,” kata dia kepada legislatif.
Dia mengungkapkan, insentif dari Pemkab Jepara pada tahun ini masih belum cukup untuk biaya hidup.
Sebab nilainya hanya Rp1,5 juta.
Dia membeberkan, pemberian honor penjaga sekolah menyesuaikan jumlah siswa.
Kondisi ini membuat ketimpangan ekonomi antar sekolah.
Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Jepara Muhammad Adib, menyatakan akan memperjuangkan harapan para penjaga sekolah tersebut.
Komisi C bersama Disdikpora Kabupaten Jepara akan mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memperhatikan nasib penjaga sekolah.
Sebab mereka juga terancam dengan aturan penghapusan tenaga honorer yang berlaku pada 2023.
“Kami bukan hanya akan mendengarkan tapi akan ikut memperjuangkan sampai harapan tercapai,” kata Adib, Kamis (4/8/2022).
Adib juga mengusulkan kepada Disdikpora dan BKD Kabupaten Jepara agar mengambil dana BOS untuk menambah insentif kepada penjaga sekolah.