Berita Semarang

Kasus Pengeroyokan Sopir Truk oleh Massa di Blora Akhirnya Berakhir Damai

Kasus pengeroyokan sopir truk oleh massa yang disangka orang jahat akhirnya berakhir dengan jalan damai.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/AHMAD MUSTAKIM
Dari kiri, Supriyanto (Kakak Erna), Erna (yang membawa uang ratusan juta rupiah), Bambang (pemilik truk) Supardi (sopi truk) dan Tahan (Kadus Karanganyar Desa Nglangitan). 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Kasus pengeroyokan sopir truk oleh massa yang disangka orang jahat akhirnya berakhir dengan jalan damai.

Pengeroyokan itu terjadi di Desa Nglangitan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora pada Rabu (27/7/2022).

Pemilik truk, Bambang mengungkapkan, bahwa kejadian Rabu, 27 Juli 2022 merupakan kesalahpahaman antara Supardi (sopir truk) dengan Erna (perempuan yang membawa uang ratusan juta).

"Saya tegaskan kembali, ini benar murni kesalahpahaman.  Baik, saya ataupun Supardi tidak berniat untuk melakukan tindakan kriminal," tegasnya kepada tribunmuria.com, Kamis (28/7/2022).

Sedangkan Supriyanto, kakak Erna mengatakan, bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman.

Baca juga: Sebelum Kabur, Kopda Muslimin Suruh Pekerjanya Ambil Uang Rp 120 Juta ke Mertua untuk Bayar Penembak

Baca juga: Geledah Rumah Mertua Brigadir DH, Polisi Malah Menemukan Ribuan Pil Psikotropika Milik Adik Ipar

Baca juga: BREAKING NEWS: Pelarian Kopda Muslimin Berakhir, Dikabarkan Tewas Minum Racun di Kendal

"Saya mewakili keluarga Erna, saya juga dengan adanya kejadian ini, bahwa ini hanya miss komunikasi. Antara erna maupun supardi," ucapnya.

Dikatakannya, permasalahan ini sudah bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

"Semua sudah clear. Tidak ada indikasi ke arah negatif juga. Sudah tidak ada masalah lagi," terangnya.

Kamituwo Dukuh Karanganyar, Desa Nglangitan, Tahan mengatakan, terkait peristiwa pengeroyokan tersebut murni kesalahpahaman.

"Bahwa warga kami benar-benar tidak mengetahui awal mula cerita tersebut. Kejadian tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan di Polsek Tunjungan," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Tunjungan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Soeparlan menegaskan, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata hanya salah paham atau miss komunikasi.

“Akhirnya ada jalur kesepakatan. Musyawarah. Sudah saling memaafkan. Saling menyadari satu sama lain,” terangnya.

Untuk truk bernomor polisi H-1351-ME yang rusak juga akan diperbaiki.

“Si perempuan juga takut. Karena membawa uang ratusan juta rupiah. Dikiranya yang tidak-tidak. Yang jelas sudah saling memaafkan,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, akibat kesalahpahaman, truk bernomor polisi H-1351ME bersama sang sopir diamuk massa.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved