Berita Jateng
Kisah Warga Karangdowo Kendal, Banyak yang Membangun Bisnis, Kini Jadi Sentra Perdagangan
Warga Karangdowo, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal dikenal kegigihannya dalam membangun bisnis perdagangan dari nol, hingga jadi sentra perdagangan.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
Bersumber dari Dana Desa (DD) Rp 1,097 miliar pendapatan asli desa (PAD) Rp 310 juta, bagi hasil pajak dan retribusi daerah Rp 144 juta, alokasi dana desa Rp 328 juta, dan bantuan keuangan provinsi Rp 5 juta.
Hanif mengatakan, dana yang ada bakal dimanfaatkan untuk bidang penyelenggaraan pemerintah desa Rp 689 juta, pelaksanaan pembangunan desa Rp 604 juta, pemberdayaan masyarakat Rp 81,9 juta, pembinaan masyarakat Rp 42,9 juta dan sejumlah anggaran di bidang kebencanaan.
"Kami sudah menjalankan dan menyiapkan program kerja yang berfokus untuk mendukung ekonomi masyarakat. Baik di bidang perdagangan, hingga pertanian," kata dia.
Lebih lanjut, tiga sektor bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan bakal digarap serius pemdes hingga empat tahun ke depan.
Berbagai inovasi program pun diluncurkan, mulai dari digitalisasi desa dengan pemasangan 110 titik jaringan internet, pemasangan 30-50 kamera pengawas untuk mewujudkan desa aman, pengembangan usaha kafe, hingga program bedah rumah yang menyasar 82 unit rumah tidak layak huni hingga 2023.
Program bedah rumah dianggarkan Rp 10 juta per unit dalam bentuk material bangunan untuk mendukung program pengentasan RTLH oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Selain itu, pemdes menargetkan pendapatan asli daerah meningkat hingga Rp 1 miliar melalui program-program kerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Di antaranya, pengelolaan air bersih, kendaraan angkut sampah, usaha air kesehatan, dan pengadaan armada bus untuk wisata.
"Dulunya kami ingin menggarap sektor wisatanya, namun kami berpikir lebih baik menggarap sektor potensi lokalnya saja. Program dari kepala desa konsern untuk pengembangan usaha masyarakat. Jaringan internet untuk penunjang jualan online agar lebih luas, CCTV untuk menciptakan desa aman dan terawasi. Selain itu akan kami onlinekan agar bisa dikases warga Karangdowo yang bekerja di luar negeri, barangkali kangen dengan kampungnya," jelasnya.
Selain itu, pihaknya bakal fokus menggarap pemenuhan kebutuhan masyarakat di sektor pendidikan dan kesehatan.
Sebagian anggaran Rp 20-40 juta per tahun digunakan untuk program bantuan anak-anak berprestasi dan kurang mampu.
Dengan cita-cita bisa memberikan bantuan beasiswa sampai ke tingkat sarjana.
Selain itu, pemerintah desa juga mengalokasikan anggaran Rp 80 juta per tahun untuk menunjang pelayanan kesehatan di Polindes.
Beberapa program yang sudah berjalan adalah posyandu balita, lansia, dan ibu hamil yang dikawal bidan desa dan kader PKK.
Kesejahteraan guru agama di desa sekitar juga terus diperhatikan sebagai pencetak SDM yang unggul di bidang keagamaan.
Baca juga: Jalingkut Kudus Picu Kenaikan Harga Tanah Secara Signifikan, Hartopo: Dulu Rp50.000, Kini Rp2 Juta
Baca juga: PSIS Siap Tampil Full Team Hadapi Bhayangkara FC, Ini Prediksi Starting Line Up Kedua Tim
Baca juga: Putri Terluka Seusai Dikeroyok Dua Wanita Sesama Pemandu Karaoke di Bandungan Kab Semarang
Pemerintah desa juga berhasil membangun kafe dengan memanfaatkan lahan tidak produktif. Pengelolaannya dikolaborasikan dengan warga agar bisa memberdayakan masyarakat lokal.
"Kami juga buka layanan aduan bagi masyarakat melalui sosial media Facebook. Alhamdulillah, Karangdowo berhasil masuk 100 desa terbaik urutan 62 tingkat nasional pada 2018 lalu. Kami juga pernah menjadi desa terbaik bidang administrasi kearsipan se-Kabupaten Kendal. Mudah-mudahan program pemerintah desa bisa terus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat," harapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/stok-barang-306.jpg)