Pedagang Pancakan Boleh Berjualan di Luar Pasar Johar, DPRD Kota Semarang: Harus Konsisten Menata

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pedagang pancakan yang berjualan pada malam hari akan difiasilitasi di luar gedung kawasan Johar.

Mereka akan ditempatkan di seputaran Pasar Kanjengan.

Dinas Perdagangan akan memberikan batasan jam operasional. 

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan, data pedagang Johar sebelumnya ada beberapa klasifikasi yaitu kios, los, dasaran terbuka, dan pancakan.

Baca juga: Distaru Kota Semarang Targetkan Gedung Ki Nartosabdo Bisa Difungsikan Awal 2023

Baca juga: Bantuan Fasilitas Penunjang Difabel Belum Tercakup APBD, Pemkab Blora Galang CSR Swasta 

Baca juga: Abpedsi Pati Keluhkan Minimnya Tunjangan BPD, Ketua DPRD: Wajar, untuk Beli Sabun Saja Kurang

Namun bangunan yang ada saat ini adalah kios dan los.

Sehingga, pancakan dan dasaran terbuka akan difasilitasi di luar gedung sepanjang tidak mengganggu lingkungan yang ada. 

"Nanti operasional ada ketentuan. Apakah jam sampai jam 06.00 atau jam 07.00. Kami tidak mungkin menghapus ini karena faktanya ada pedagang yang berjualan mlm hari," jelas Nurkholis, Minggu (29/5/2022). 

Menurutnya, data pedagang pancakan dan dasaran terbuka di Johar mencapai 1.500 pedagang.

Mereka yang terakomodasi di dalam gedung harus menjadi los.

Sedangkan yang diakomodasi di luar geduang hanyalah pedagang yang berjualan pada malam hari.

Biasanya, pedagang yang berjualan pada malam hari adalah pedagang dari luar kota yang membawa dagangannya untuk dijual kepada pedagang yang ada di Kota Semarang. 

"Pedagang malam, kami akomodasi untuk dasaran terbuka atau pancakan di laur gedung mengingat kegiatannya malam hari hingga subuh," ujarnya. 

Adapun penataan pedagang dasaran terbuka yang akan menempati Shopping Center Johar (SCJ), lanjut dia, masih menunggu pembangunan selesai dari Dinas Penataan Ruang (Distaru).

Pembangunan SCJ diperkirakan selesai akhir Juni. 

Konsisten dalam Penataan