Berita Semarang
Sebut Ketinggian Air Rob di Pelabuhan Semarang Capai 210 Cm, BMKG: Jarak Bumi & Bulan Sangat Dekat
Sebut Ketinggian Air Rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Capai 210 Cm, BMKG: Jarak Bumi & Bulan Sangat Dekat
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Banjir rob cukup parah melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan sekitarnya, Senin (23/5/2022).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Emas Semarang, menyebut ketinggian air rob di kawasan pelabuhan mencapai 201 centimeter (cm) atau 2,1 meter.
Menurut BMKG, banjir rob kali ini cukup parah lantaran jarak antara bumi dan bulan sangat dekat.
Kepada Stasiun Meteorologi Tanjung Emas Semarang, Retno Widiyaningsih, menuturkan pada pukul 16.00 ketinggian air pasang mencapai 210 cm.
Air pasang saat ini dinilainya paling tertinggi.
Baca juga: Tanggul di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jebol, Karyawan di Kawasan Industri Terjebak Banjir Rob
Baca juga: Tinjau Rob di Semarang, Wali Kota Hendi: Tahun Ini Paling Parah, Pelabuhan Sampai Terendam
Baca juga: Kades Sayung Keluhkan Urukan Proyek Tol Semarang - Demak: Pembuangan Air Rob Jadi Tidak Maksimal
"Itu bukan tanggul jebol. Tapi airnya melewati tanggul. Tapi kalau jebol saya belum dapat info," ujarnya.
Menurutnya air laut melewati tanggul sekitar pukul 14.00. Hal tersebut menyebabkan air menggenangi Pelabuhan Tanjung Emas dan Tambak Lorok.
"Tugu, dan Mangunharjo juga sudah tergenangi," tutur dia.
Dikatakannya, air rob tersebut juga sudah menggenangi akses masuk kantor BMKG yang ada di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Namun air tidak masuk hingga dalam kantor.
"Kantor BMKG tinggi tapi jalannya sudah tidak bisa dilewati," ujarnya.
Menurutnya, air pasang di Kota Semarang merupakan siklus rob pada akhir bulan Syawal berdasarkan kalender Hijriyah.
Selain itu, menurutnya, saat ini jarak bumi dan bulan sangat dekat.
"Hal ini menyebabkan gravitasi bulan sangat besar," tuturnya.
Tidak hanya itu, ia menuturkan fenomena gelombang air laut di perairan Jawa pemicu air pasang.
Ketinggian gelombang air laut kategori sedang yakni sekitar 1,25 hingga 2,5 meter.
"Air pasang di prediksi hingga tanggal 25 Mei 2022," tutur dia.
Retno menambahkan selain di Kota Semarang, air pasang berdampak di wilayah pantura lainnya.
Beberapa Kabupaten yang terdampak yakni Tegal, Kabupaten dan Kota Pekalongan, Kabupaten Demak, Pati, dan Rembang.
Hendi: ini paling parah
Terpisah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meninjau rob yang terjadi di wilayah Semarang Utara, Senin (23/5/2022).
Sejumlah wilayah di Semarang Utara terendam banjir akibat pasang rob yang tinggi.
Hendi, sapaan akrabnya, meninjau kawasan Pelabuhan Tanjung Emas yang terendam cukup dalam sekitar 1 - 1,5 meter.
Penyebabnya, ada tanggul di kawasan industri Lamicitra yang jebol.
Hal itu membuat banjir rob tahun ini menjadi paling parah dalam beberapa tahun terakhir.
"Selama beberapa tahun terakhir, tidak biasanya pelabuhan terendam. Kali ini, sampai terendam. Kami perlu lakukan solusi terbaik dengan koordinasi antar instansi," jelas Hendi.
Menurutnya, kebutuhan mutlak yang diperlukan saat ini untuk masyarakat, yaitu terkait bantuan sosial dan dapur umum.
Pihaknya juga menyiapkan beberapa tempat pengungsian. Hanya saja, masyarakat tidak berkenan mengungsi.
Mereka memilih tinggal di rumah.
"Masyarakat menyesali kenapa ada kejadian seperti ini. Mereka tidak mau pindah karena rata-rata rumahnya sudah cukup tinggi," terangnya.
Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan Kapolrestabes, Satker, BBWS, DPU, Dinas Sosial, dan instansi terkait lainnya di kantor Kecamatan Semarang Utara untuk menentukan penanganan yang terbaik.
Dari laporan yang ia terima, ada enam RW di Kecamatan Semarang Utara yang terdampak banjir rob.
Sementara itu, data BPBD Kota Semarang ada beberapa wilayah yang terendam banjir rob yaitu depan pos 1, depan Polsek KPTE, Jalan Coaster, Jalan Deli, Dermaga Nusantara, Terminal Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kawasan Lamicitra, Dok Koja Bahari dengan ketinggian beragam mulai 40 sentimeter hingga 1,5 meter. (*)