Berita Demak
Kades Sayung Keluhkan Urukan Proyek Tol Semarang - Demak: Pembuangan Air Rob Jadi Tidak Maksimal
Kades Sayung Keluhkan Urukan Proyek Tol Semarang - Demak: Pembuangan Air Rob Jadi Tidak Maksimal
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
"Untuk operasional 1 pompa listrik sehari kurang lebih Rp150.000, untuk operasional 1 mesin pompa kipas yang modifikasi sehari bisa mencapai Rp600.000 dengan operasional tenaganya," jelasnya.
Padahal PADes atau Pendapatan Asli Desa Sayung lemah. Karena daerah yang dulunya untuk pertanian kini terendam.
"Karena memang tidak bisa untuk produktivitas pertanian, mungkin bisa digunakan untuk budidaya ikan. Tapi kadang terganggu persoalan air limbah, kalau PADesnya setahun paling bisa Rp10 juta," ucapnya.
Untuk mengatasi itu, ia meminta kepada pemerintah ataupun pihak tol untuk sekuyung membuat kolam retensi maupun stasiun pompa pengendalian rob banjir di wilayah Desa Sayung.
"Harapannya untuk bisa dibikinkan kolam retensi maupun stasiun pompa pengendalian rob banjir di wilayah Desa Sayung yang letaknya di belakang balai Desa Sayung," ucapya.
Menurutnya, dengan diletakkannya kolam retensi maupun staisun pompa di Balai Desa Sayung bisa menyelesaikan persoalan air di wilayah Sayung, Loireng maupun Tambakroto.
"Luasnya kurang lebih 2,5 hektare, agar harapannya ke depan persoalan air di wilayah Sayung, Loireng maupun Tambakroto, tidak mbladrah-mbladrah tekan ndi-ndi (meluber ke mana-mana, red)," harapannya. (rad)