Berita Pati
Imbas Kebakaran Bangunan di Bawah Jembatan Juwana, Arus Lalu Lintas Kendaraan Besar Dipindahkan
Imbas Kebakaran Bangunan di Bawah Jembatan Juwana, Arus Lalu Lintas Kendaraan Besar Dipindahkan
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, PATI - Bangunan semi permanen di bawah Jembatan Juwana hangus terbakar pada Minggu (22/5/2022) dini hari kemarin,
Baja rangka jembatan tampak gosong menghitam setelah peristiwa kebakaran tersebut, sehingga dikhawatirkan tak lagi dapat menopang beban berat kendaraan besar.
Imbasnya, petugas terkait melakukan rekayasa lalu-lintas di Jalur Pantura Pati-Rembang. Tepatnya di Jembatan Juwana.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda deretan bangunan liar semipermanen di bawah Jembatan Juwana.
Kompleks hunian liar tersebut kini tinggal puing-puing.
Terdapat 10 bangunan rumah berdinding triplek dan beratap asbes yang ludes dilalap si jago merah. Selain itu ada pula satu rumah yang hangus sebagian.
Akibat kejadian ini, konstruksi jembatan tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan berat.
Maka pihak berwenang melakukan rekayasa lalu-lintas.
Kendaraan berat, misalnya truk bervolume besar dari arah barat dialihkan untuk belok kanan, contra flow (melawan arus), melalui jalan lingkar Juwana.
Water barrier dipasang di dua titik, yakni di selatan Masjid Besar Al-Mukarromah Juwana untuk menghalau kendaraan besar dari arah Pati Kota dan di selatan Tugu Bandeng Juwana untuk menghalau kendaraan besar dari Jalan Silugonggo.
Water barrier hanya dibuka sedikit, sehingga hanya bisa dilalui sepeda motor dan mobil kecil.
Selain itu, ada pula petugas yang berjaga.

Pantauan TribunMuria.com pada Senin (23/5/2022) siang, truk berukuran kecil masih diizinkan lewat di atas jembatan yang besi-besinya sudah berwarna hitam gosong.
Namun truk tronton dan kontainer besar dialihkan lewat jalan lingkar.
Sementara, sejumlah petugas dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tampak melakukan pemeriksaan terhadap konstruksi jembatan.
Untuk diketahui, Kemen PUPR memang sudah lama merencanakan pembongkaran Jembatan Juwana.
Perbaikan Jembatan Juwana ini merupakan bagian dari proyek penggantian dan/atau penduplikasian 37 jembatan Callender Hamilton (CH) se-Pulau Jawa oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Paket pembangunan jembatan CH ini merupakan salah satu paket duplikasi/penggantian jembatan."
"Di paket kami, di Jawa Tengah ada sembilan jembatan," kata Wahyuningsih, Subkoordinator Pembangunan Jembatan Balai Besar Pelaksanaan Pembangunan Jalan Nasional Kemen PUPR.
Ia menambahkan, dalam tujuh hari ini, memang ditargetkan dilakukan pembongkaran Jembatan Juwana. Namun, dalam hal ini pihaknya hanya berperan sebagai fasilitator.
Pengerjaan dilakukan oleh pihak ketiga, yakni PT Bukaka Teknik Utama.
Jasmin, Koordinator Konstruksi dari PT Bukaka Teknik Utama, mengatakan bahwa saat ini Jembatan Juwana memang tidak direkomendasikan untuk dilewati truk dan bus.
"Kalau kendaraan kecil, motor dan mobil pribadi bisa," kata dia.
Akibat kebakaran, beberapa bagian baja jembatan melengkung. Berbahaya apabila dilalui kendaraan berat.
"Bottom chord bawah ini sudah melengkung. Stringer diafragma juga sudah tidak sesuai hitungan teknik," kata dia.
Menurut Jasmin, sebetulnya pembongkaran total Jembatan Juwana baru akan dilakukan 4 Juni 2022.
Namun, akibat kejadian ini, jadwal pembongkaran akan dimajukan.
Saat ini pihaknya masih fokus untuk membahas pengalihan jalur.
"Dengan kejadian ini mungkin dipercepat, langsung ditutup saja. Dialihkan jalurnya, contra flow."
"Kalau ditutup total mungkin minggu depan, tergantung izin dari Polres, Dishub, dan Bupati."
"Karena untuk membongkar kami harus menyelesaikan administrasi, izin yang punya wilayah," tandas dia. (mzk)