Hepatitis Akut Misterius
Hipotesa Epidemiolog: Hepatitis Akut Miterius pada Anak bagian dari Pandemi: Bentuk Long Covid-19
Hipotesa Epidemiolog: Hepatitis Akut Miterius pada Anak bagian dari Pandemi: Bentuk Long Covid-19
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Fenomena munculnya hepatitis akut misterius pada anak di sejumlah negara mendapat perhatian serius dari institusi kesehatan.
Penyebab hepatitis akut misterius pada anak, hingga kini belum bisa dipastikan.
Hanya saja, para peneliti di Jepang menemukan adanya korelasi antara pandemi Covid-19, khususnya varian Omicron dengan hepatitis akut misterius pada anak.
Pun demikian hipotesa dari Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.
Baca juga: Ada Korelasi Omicron dengan Kasus Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Ini Temuan Peneliti Jepang
Baca juga: Hepatitis Akut Tidak Diketahui Penyebabnya Telan Korban Jiwa, IDI & IDAI Minta Masyarakat Waspada
Baca juga: 5 Anak Indonesia Meninggal karena Hepatitis Akut Misterius, Bupati Jepara: Siapkan Antisipasi
Baca juga: Dinkes Jateng Luruskan Kabar Vaksin Penyebab Hepatitis Akut Misterius
Seperti diberitakan sebelumnya, penyebab dari kemunculan dugaan 18 anak di Indonesia yang terinfeksi hepatitis akut masih misterius.
Peneliti dan pakar kesehatan masih melakukan riset untuk mencari tahu apa penyebabnya.
Lalu beberapa hipotesa sebenarnya telah bermunculan.
Ada pendapat yang menyebutkan hepatitis akut berkaitan dengan pandemi covid-19. Benarkah?
Dampak Long Covid-19? Ini Hipotesa Ahli Epidemiologi
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan hipotesa jika fenomena ini merupakan bagian dari pandemi.
"Sebagai bentuk Long Covid-19. Atau yang bahkan tidak musti menunggu bertahun-tahun."
"Bahkan satu atau dua tahun setelah pandemi ini kita sudah bisa melihat," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (13/4/2022).
Hipotesa ini muncul dengan beberapa hal.
Pertama studi yang dilakukan Israel menyatakan jika 90 persen yang terkena hepatitis aku misterius pada anak ini, pada satu tahun terakhir pernah terinfeksi Covid-19.
Kedua, kasus saat ini banyak menimpa usia di bawah 5 tahun.