Berita Temanggung
Warga Temanggung Antre Berjam-jam untuk Membeli Minyak Gorng Curah, Nurbua: Bawa Copy KTP
Warga Temanggung Antre Berjam-jam demi Dapat Jatah Pembelian Minyak Gorng Curah, Nurbua: Bawa Copy KTP
TRIBUNMURIA.COM, TEMANGGUNG – Warga rela antre berjam-jam demi bisa mendapatkan minyak goreng curah dengan harga Rp15.500 per liter.
Di Temanggung misalnya, sedari pagi sebuah toko sembako di Jalan Dr Cipto, Kelurahan Temanggung I, Kecamatan Temanggung, sudah penuh dengan antrean warga sejak sebelum pukul 08.00 pagi.
Pada Rabu (30/3/2022) pagi, puluhan warga tampak mengantre untuk membeli minyak goreng curah. Pembelian dibatasi maksimal 16 liter per orang.
Jajang (45) warga Parakan mengaku harus rela mengantre hingga lebih dari satu jam hanya untuk memperoleh jatah pembelian minyak goreng curah.
Menurutnya, satu orang boleh membeli maksimal 1 jeriken berisi 16 liter atau seharga Rp 248.000.
Pengusaha kerupuk tersebut mengatakan bahwa sejak harga minyak goreng kemasan melambung tinggi, hingga Rp25.00 per liter, harga minyak goreng curah juga terkerek.
Selain itu, stok minyak goreng curah juga terbatas, sehingga pembelian oleh warga pun dibatasi.
“Satu jam saya mengantre untuk dapat 1 jeriken minyak goreng curah. Mau gimana lagi, saya pengusaha butuh minyak goreng."
"Sedangkan kemasan harganya sudah sangat memberatkan,” akunya.
Pembeli lain, Mat Nurbua (38) asal Kelurahan Jurang mengungkapkan bahwa antrean ini terjadi karena warga sudah cukup lama menantikan kedatangan pasokan minyak goreng curah di toko ini.
“Terakhir dua minggu lalu, baru datang lagi sekarang,” ujarnya.
Menurutnya, setiap pembeli yang datang wajib membawa fotokopi KTP untuk memperoleh jatah pembelian minyak goreng curah seharga Rp15.500 per liter dengan maksimal pembelian 1 jeriken itu.
Dirinya mengaku belum memperoleh panggilan dari pihak toko meski telah mengantre selama 2 jam sejak pukul 08.00 WIB.
Hal ini terpaksa ia lakukan karena harga minyak goreng kemasan di pasaran sudah melesat jauh, sedangkan masih banyak masyarakat yang membutuhkannya.
“Gimana lagi Mas, harga minyak kemasan sudah memberatkan kami. Masak sampai Rp50.000 per kemasan 2 liter."
"Harapan kami semoga ada langkah pemerintah biar harga kembali normal."
"Di sisi lain, minyak goreng curah masih sulit didapat. Memang secara kualitas berbeda, tapi itulah pilihan terbaik bagi rakyat kecil,” urai pengusaha catering tersebut.
Meski animo atau tingkat permintaan terhadap minyak goreng curah mulai menunjukkan peningkatan, namun stok atau pasokan di pasaran sendiri sampai sejauh ini masih terbilang kurang.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono belum lama ini.
Ia menyebut, berdasar pantauan ke sejumlah titik, pihaknya menyimpulkan bahwa ketersediaan minyak goreng curah masih sangat minim.
Hal ini disebabkan oleh lambatnya distribusi oleh pabrik maupun distributor yang ada.
Sejauh ini, rata-rata setiap pedagang hanya mendapatkan jatah sebesar 9 ton minyak goreng curah yang habis dibeli dalam waktu singkat oleh konsumen yang berasal dari kalangan UKM serta para pedagang kecil.
“Dari hasil pantauan kami ke sejumlah pedagang. Ketersediaan minyak goreng curah di tingkat pedagang masih sangat kurang. Di satu tempat saja, pasokan datang sebesar 9 ton langsung habis dibeli konsumen,” jelasnya.
Ia menambahkan, meski dalam SE Mendag terdapat ketentuan harga minyak goreng curah sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram, namun di lapangan dijual seharga Rp16.000 per kilogram dengan alasan minimnya pasokan yang datang.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya telah berupaya mengajukan permintaan kiriman pasokan minyak goreng curah dengan menyirati Disperindag Provinsi Jateng dan pihak distributor.
“Provinsi belum memberi jawaban, sedangkan distributor mengaku belum bisa menyediakan minyak goreng curah,” akunya. (*)