Berita Kendal

Curhatan Pedagang Pakaian di Pasar Relokasi Weleri Kendal Tak Betah, Ingin Balik ke Pasar Kobong

Mendekati momentum Ramadan tahun ini, gejolak perekonomian masih menyelimuti para pedagang di Pasar Relokasi Weleri, Kabupaten Kendal.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Sejumlah pedagang pakaian di Pasar Relokasi Weleri Kendal sedang mendasarkan dagangannya, Selasa (29/3/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, KENDAL - Mendekati momentum Ramadan tahun ini, gejolak perekonomian masih menyelimuti para pedagang di Pasar Relokasi Weleri, Kabupaten Kendal.

Utamanya para pedagang pakaian.

Kegelisahan mereka tak terbendung lagi karena pemasukan yang tak menentu.

Apalagi, dalam kurun waktu satu bulan ke depan, sedianya menjadi waktu panen pedagang pakaian menuju Lebaran.

Baca juga: Babak Pertama Persela Lamongan Vs PSIS Semarang, Mahesa Jenar Unggul dengan Skor 2-1

Baca juga: Tradisi Jelang Ramadan, Warga Bersih-bersih Musala dan Cuci Karpet di Bendungan Kramat Batang

Baca juga: Ikuti Healthy Cities Summit 2022, Wabup Blora: Komitmen Perbaiki Layanan Kesehatan Masyarakat

Sepinya pembeli di pasar relokasi menjadi faktor utama bagi pedagang untuk segera angkat kaki.

Mencari tempat lain yang lebih ramai untuk meningkatkan penjualan mereka.

Seorang pedagang, Imroatun mengaku, selama tiga bulan berdagang di pasar relokasi tidak mendapatkan progres yang menguntungkan.

Dagangannya sepi karena sedikitnya pembeli yang masuk.

Belum lagi harus bersaing dengan para pedagang yang sama.

Imroatun mengaku tidak akan kuat lagi jika terus-terusan bertahan di pasar relokasi.

Dia berharap pemerintah mendengar keluh kesah pedagang agar diberikan solusi ke depannya.

"Kalau kami harus bersabar dan bertahan di pasar relokasi ini, bisa-bisa bangkrut perlahan. Karena tidak ada pemasukan, sedangkan kebutuhan keluarga kami terus mengalir," terangnya, Selasa (29/3/2022).

Pedagang lain, Sularmi juga mengalami hal serupa.

Untuk bisa bertahan di pasar relokasi sampai saat ini, Sularmi sudah menjual sebagian perhiasannya.

Baik untuk pembuatan lapak baru di pasar relokasi, maupun kebutuhan-kebutuhan operasional lain selama berdagang.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved