Berita Blora
Video Rawan Jadi Episentrum Peredaran Narkotika, Blora Segera Bentuk BNNK
Rawan Jadi Episentrum Peredaran Narkotika, Blora Segera Bentuk BNNK, Jadi yang ke-10 di Jateng
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Hermawan Handaka
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Berikut Video Rawan Jadi Episentrum Peredaran Narkotika, Blora Segera Bentuk BNNK
Pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Blora bakal segera terealisasi.
Saat ini, dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng), baru 9 daerah yang memiliki BNNK.
Dengan demikian, Blora bakal menjadi daerah ke-10 di Jateng yang memiliki BNNK.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Blora, Agus Puji Mulyono, mengungkapkan pihaknya sudah menyampaikan kepada Bupati Blora tentang SK tim pembentukan BNNK Blora.
"Kita sudah sampai tahap revisi ke Bagian Hukum, barang kali ada yang perlu dikaji sampai sana," ucapnya kepada tribunmuria.com, Sabtu (26/3/2022).
Dikatakannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait, mengenai segala sesuatunya.
"Tergantung Sekda, bagian hukum. Segera kita masukkan. Didoakan saja, supaya bisa cepat gerak," terangnya.
Disampaikannya, di Jawa Tengah baru 9 Kabupaten/Kota yang ada BNNK nya.
"Tahun ini jika selesai kita akan mengajukan organ BNNK," ujarnya.
Kasi Intel BNN Provinsi Jateng Kunarto Marzuki mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan draft SK nya.
"Tinggal finalisasi, nanti mungkin tim itu yang bekerja untuk melakukan finalisasi rencana pendirian BNNK."
"Untuk tempat masih dikoordinasikan dengan pihak kesbangpol," jelasnya.
Diungkapkanya, Blora cukup rawan peradaran narkoba. Bahkan dituturkan, kurir dari Semarang juga ditangkap di wilayah Blora.
"Barangnya, sebagian masuk dari Jawa Timur, juga dari wilayah Jateng.
Bahkan secara umum, lembaga pemasyarakatan (LP) masih menjadi episentrum peredaran narkotika.
"Belum lama juga kami ungkap, sama, pengendalinya dari dalam. Juga kami lakukan proses penyidikan ulang. Itu dimana-dimana tidak hanya di Blora," bebernya.
Pihaknya selalu koordinasi dengan kemenkumham dalam hal jni divisi kemasyarakatan.
"Jika ada pengendali dari dalam kita langsung koordinasikan, kita ambil orangnya. Kita proses kembali. Sinergitas dengan kemenkumham," ujarnya.
Tak lupa peredaran yang melibatkan anak juga banyak.
"Kita juga sudah menemukan kasus yg melibatkan anak-anak baik sebagai pengguna dan kurir," ungkapnya.
Dari data BNN setiap hari 30-50 orang meninggal karena narkoba.
"Untuk masyarakat Blora dan Pemda, bersama, kita minta dukungan melakukan pencegahan dan peredaran narkotika di Blora," imbaunya.
Sementara itu, Koordinator HBC, Ahamd Kholid berharap, jika semua peduli, memiliki program sosial yang kiranya bisa diarahkan program yang orientasinya pelayanan masyarakat.
"Monggo bersama kita perangi narkoba," pungkasnya. (kim)