Berita Jepara

Mengenal Situs Siti Inggil Kalinyamatan, Lokasi Calon Keraton Ratu Kalinyamat yang Urung Dibangun

Mengenal Situs Siti Inggil di Kalinyamatan Jepara, Calon Lokasi Keraton Ratu Kalinyamat yang Gagal Dibangun

TribunMuria.com/Yunan Setiawan
Situs Siti Inggil yang berlokasi di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. Warga setempat meyakini bahwa tempat itu adalah peninggalan Ratu Kalinyamat. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Siti Inggil disebut-sebut sebagai peninggalan Ratu Kalinyamat, di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara.

Lokasinya berada di sebelah barat SMA  Islam Sultan Agung 2.

Saat Tribun Muria ke lokasi, Jumat (25/3/2022), tidak ada bangunan khusus yang menandakan bahwa tempat itu adalah peninggalan Ratu Kalinyamat.

Situs itu berupa gundukan tanah. Tidak ada bangunan.

Baca juga: Warga Berdiri Berdesakan di Pinggir Jalan Sambut Ratu Kalinyamat, Tradisi Baratan Kriyan Jepara

Baca juga: Uniknya Sadranan Eyang Demang di Temanggung, Wajib Ada Menu Daging Kambing tapi Dilarang Dicicipi

Baca juga: Ratu Kalinyamat Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Sujiwo Tejo: Dia Bukan Mitos

Menurut keterangan warga sekitar, dulu ada beberapa orang yang mendatangi tempat tersebut untuk napak tilas perjalanan Ratu Kalinyamat di Kecamatan Kalinyamat.

Sesepuh desa setempat, Muhtadi Moroteruno menerangkan, Siti Inggil itu memiliki arti tanah yang tinggi.

Siti berarti tanah dan inggil berarti tinggi.

Menurutnya, saat itu Ratu Kalinyamat hendak membangun keraton di temapt tersebut.

"Keraton Ratu Kalinyamat ada di Desa Kriyan. Sudah diakui pemerintah (tempat itu)."

"Sebelum pembuatan keraton diawali pembuatan pagar tembok pengaman atau benteng, lokasinya di Desa Robayan," terangnya.

Rencananya, kata dia, setelah benteng itu jadi akan dilanjutkan membangun keraton. Tapi rencana itu tidak terwujud.

"Karena ada musibah besar, suaminya Ratu Kalinyamat, Sultan Hadlirin dibunuh oleh orang suruhan Arya Penangsang."

"Karena terjadi seperti itu, Ratu Kalinyamat sakit hati kemudian pergi khalwat atau menyendiri ke hutan Donorojo," bebernya.

Di sana, lanjutnya, Ratu Kalinyamat melakukan topo wudo singgang rambut.

Muhtadi mengungkapkan selama ini masyarakat hanya mengetahui situs Ratu Kalinyamat hanya ada di Mantingan dan Donorojo.

Padahal di Desa Kriyan juga ada peninggalnnya yang tidak boleh diabaikan.

Untuk itu, kata dia, setiap Sya'ban warga Desa Kriyan menggelar Tradisi Baratan.

Selain untuk meminta keselamatan kepada Allah SWT, kata dia, juga mengenang Ratu Kalinyamat. (yun)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved