Berita Kudus
Bupati Kudus Apresiasi Sekolah Coding SMP 1 Muhammadiyah, Hartopo: Jadi Pilot Project
Bupati Kudus Apresiasi Sekolah Coding SMP 1 Muhammadiyah, Hartopo: Jadi Pilot Project
Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - SMP 1 Muhammadiyah Kudus meluncurkan Sekolah Coding, di Aula SMP 1 Muhammadiyah Kudus, Senin (21/3/2022).
Pada kesempatan itu sekaligus penyerahan corporate social responsibility (CSR) dari LX Internasional berupa 36 laptop untuk mendukung program tersebut.
Bupati Kudus, HM Hartopo mengapresiasi inovasi yang dilakukan SMP 1 Muhammadiyah sehingga bisa menjadi pilot project bagi sekolah lain untuk memberikan warna baru pada pembelajaran era digitalisasi.
"Dengan adanya sekolah coding ini saya kira lebih bagus. Ini nanti bisa jadi pilot project nantinya untuk sekolah yang lain," ujarnya.
Sekolah Coding sebagai ekstrakurikulum sekolah juga diharapkan bisa melahirkan anak-anak yang mahir dalam bidang progamming di Kudus.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar pihak sekolah bisa terus mensosialisasi dan membuka peminatan untuk Sekolah Coding.
"Artinya kalau ada sekolah coding ini jadi membanggakan sekali bagi kami," tuturnya.
Sementara itu, Kepala SMP 1 Muhammadiyah Kudus Ali Zamroni, menyebut, peluncuran Sekolah Coding ini berawal dari program unggulan kelas coding.
Pembelajaran coding sendiri dilakukan diluar pembelajaran intrakurikuler.
"Sebenarnya program ini berlangsung satu tahun lalu, cuma keterbatasan peralatan yang kami miliki itu, jadi ada sedikit kendala," katanya.
Namun, sekolah coding tersebut sudah menjadi ekstrakurikuler sekolah dengan jumlah siswa sekitar 40-an dari kelas 7.
Nantinya, kelas khusus ini akan diberikan jam pembelajaran khusus.
"Semisal kelas khusus sepekan ada 6 jam pelajaran, yang diluar coding hanya 2 jam pelajaran," tambahnya.
Ali juga menilai, peminatan siswa di kelas coding melebihi dugaannya. Awal pembukaan hanya ditargetkan satu kelas hanya diisi 32 siswa.
Ternyata, lebih dari 40 siswa tertarik untuk masuk dan bergabung untuk belajar progamming.
"Perkembangan berikutnya bisa dua kelas. Bahkan kalau memungkinkan bisa menjadi ekstrakurikuler untuk semua siswa" katanya.
Dukungan sekolah coding itu juga disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, dengan harapan lulusannya bisa menjadi programmer kebanggaan Indonesia.
"Inovasi yang sangat menarik dari SMP 1 Muhammadiyah Kudus, terobosan yang baik ini akan menghasilkan tantangan global," ujarnya. (raf)