Berita Blora
Ingin Kunjungan Balasan ke Aceh, Bupati Blora Jajaki Kemungkinan Kerjasama Sektor Migas
Ingin Kunjungan Balasan ke Aceh, Bupati Blora Jajaki Kemungkinan Kerjasama Sektor Migas
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Bupati Blora Arief Rohman, menyatakan keinginannya untuk melaksanakan kunjungan balasan ke Aceh.
Selain mempererat tali silaturahmi, Bupati Arier Roham juga ingin menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Aceh pada sektor minyak dan gas (migas).
Diketahui, Aceh dan Blora sama-sama mempunyai potensi sumber daya alam (SDA) minyak dan gas (migas).
Baca juga: Ziarah, Gubernur Aceh Dukung Potjut Meurah Jadi Pahlawan Nasional, Arief: Senada dengan Pak Ganjar
Baca juga: Jadi Narasumber di PEM Akamigas Blora, Gubernur Aceh Kirim SDM Lokal untuk Tekuni Sektor Migas
Baca juga: Gubernur Aceh akan Ziarahi Makam Pahlawan Potjut Meurah Intan di Blora, Begini Kata Juru Kunci
Hal itu dikatakan usai kuliah umum '1 Day With Experts' bersama narasumber Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang diselenggarakan Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu, Kamis (17/3/2022) di Graha Oktana Cepu, Blora.
Dengan tema "Pengembangan SDM Sub Sektor Migas di Provinsi Aceh", Dirinya ikut belajar tentang bagaimana cara Pemprov Aceh menyiapkan SDM Migas yang unggul dan terampil sehingga siap kerja pada industri migas.
"Tidak hanya belajar tentang pengelolaan potensi migasnya, namun juga SDM Migas dan BUMD migas disana," ucap Bupati.
"Semoga ke depan kita bisa Sesarengan mBangun SDM Blora yang unggul dan berdaya saing," sambung Bupati.
Menurutnya, Aceh dengan Blora tidak jauh beda potensi alamnya, sama-sama punya migas.
"Semoga ke depan kita juga bisa berkunjung ke Aceh dan menjalin kerjasama dengan Pemprov Aceh," terang Bupati Arief.
Sementara itu, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan Aceh memiliki potensi di bidang minyak dan gas bumi yang besar.
Maka kemudian, perlu adanya tenaga kerja terlatih untuk menopang sektor tersebut.
"Aceh membutuhkan tenaga vokasi yang terampil yang siap bekerja di lapangan dan Aceh pernah berjaya pada sektor migas di era tahun 80an dan 90an," ungkap Gubernur.
Dijelaskannya, sektor Migas memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan nasional dan sampai sekarang sektor migas menjadikan sebagai penggerak perekonomian di Aceh.
Lanjutnya, saat ini ada beberapa perusahan multinasional yang siap bekerjasama di Aceh terkait Migas.
"Ada empat perusahaan multinasional yang siap melakukan eksploitasi di Blok Andaman Selat Malaka yang sebagiannya masuk ke 12 mil offshore nya Aceh," paparnya.
Diterangkannya, Aceh memiliki regulator kaitannya dengan Migas yakni Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) yang juga membutuhkan sumber daya manusia berkompetensi.
Pihaknya menyampaikan, berkaitan dengan urusan Migas membutuhkan keterampilan khusus.
Pemerintah Aceh salah satunya memberikan beasiswa kepada putra/putri daerahnya.
“Salah satu dari program Aceh hebat yang sudah kita canangkan di tahun 2017, program pemberian beasiswa kepada putra-putri terbaik Aceh untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Sehingga, untuk mendukung pemenuhan kebutuhan tenaga kerja Migas Pemerintah Aceh telah mengirimkan putra putri terbaiknya untuk belajar di PEM Akamigas.
“Sebagai antisipasi kebutuhan tenaga kerja di sektor hulu dan hilir migas Pemerintah Aceh telah mengirimkan 97 putra-putri terbaiknya sebagai penerima beasiswa dalam 3 tahun anggaran yaitu 2019, 2020, 2021,” kata Gubernur. (kim)