Relokasi Pasar Johar Terbakar

Labfor Polda Jateng Ungkap Penyebab Kebakaran Relokasi Pasar Johar, Temukan Titik Paling Panas

Labfor Polda Jateng Ungkap Penyebab Kebakaran Relokasi Pasar Johar Semarang, korsleting listrik, temukan titik paling panas

TribunMuria.com/Iwan Arifianto
Tim Labfor Polda Jateng saat melakukan olah tempat kejadian di Relokasi Pasar Johar Semarang, di Kota Semarang, Kamis (3/2/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, TRIBUN - Polisi mengungkap hasil penyelidikan terkait penyebab kebakaran yang melanda Relokasi Pasar Johar, di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang, yang terjadi pada Rabu (2/2/2022) lalu.

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng mengungkapkan, korsleting listrik jadi penyeb utama kebakaran Relokasi Pasar Johar.

Korsleting terjadi lantara adanya kesalahan intalasi dan pemakaian daya listrik berlebih.

Baca juga: Kesaksian Penjaga, Detik-detik Munculnya Api Penyebab Kekabakaran Relokasi Pasar Johar Semarang

Baca juga: Hanguskan Ratusan Kios di Relokasi Pasar Johar, Api Kali Pertama Muncul Diduga dari Blok F

Baca juga: BREAKING NEWS: Relokasi Pasar Johar Semarang Terbakar, Sudah 1 Jam Api Berkobar Hebat

Baca juga: Potret Pedagang Pasar Johar: 6 Tahun 2 Kali Jadi Korban Kebakaran, Kisnadi dan Sakdiyah Pingsan

Demikian disampaikan Kepala Labfor Polda Jateng, Kombes Pol Slamet Iswanto, bersama Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar; Walikota Semarang, Hendrar Prihadi; dan Dandim 0733/BS Kota Semarang, Letkol Honi Havana pada konfrensi pers, Sabtu (19/2/2022).

Kalabfor Polda Jateng, Kombes Pol Slamet Iswanto menuturkan hasil foto udara terlihat di blok F mengalami pemanasan yang cukup tinggi.

Berdasarkan hasil Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lokasi sumber api pertama kebakaran (LSAPK) berada di blok F, tepatnya lapak penjualan karung goni.

"Bukti pemanasan yang paling tinggi terbakar berada di blok F4," jelasnya saat konfrensi pers di Polrestabes Semarang, Sabtu (19/2).

tim labfor polda jateng kebakaran relokasi pasar johar
Kepala Labfor Polda Jateng, Kombes Pol Slamet Iswanto (duduk: dua dari kanan) bersama Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar (dua dari kiri); Walikota Semarang, Hendrar Prihadi (kiri), dan Dandim 0733/Kota Semarang, Letkol Honi Havana (kanan), paparkan penyebab terjadinya kebakaran di Pasar Johar Relokasi MAJT.

Menurutnya, barang bukti yang di TKP adalah sisa-sisa kebakaran di beberapa tempat.

Dari sekian barang bukti yang dikumpulkan tim Labfor Polda Jateng, satu di antaranya adalah kabel instalasi listrik.

"Ini merupakan tanda-tanda konsleting listrik dari barang bukti nomor 1063 dan 1064," jelasnya.

Pada kejadian tersebut, pihaknya tidak menemukan suatu zat hidrokarbon yaitu bahan bakar maupun bahan pemercepat kebakaran. 

"Semua barang bukti negatif adanya zat pemercepat kebakaran," tuturnya.

Ia menuturkan berdasarkan saksi melihat terjadi kebakaran maupun barang yang ditemukan sikron  bahwa terjadi kebakaran akibat hubungan arus pendek atau konsleting listrik.

"Kenapa bisa terjadi konsleting, karena di situ ditemukan adanya kelemahan atau kesalahan instalasi maupun pemasangan dan pemakaian daya berlebihan menyebabkan konsleting listrik," jelasnya.

Ditanya terkait dugaan pencurian listrik, pihaknya tidak berwenang dalam menyelidiki hal tersebut. Hal itu akan dijelaskan dari Reskrim.

"Kalau dari hanya bisa menemukan adanya kelemahan instalasi listrik penyebab konsleting," tandasnya.

Periksa 26 saksi

Kondisi update relokasi Pasar Johar yang terbakar. Petugas Damkar butuh tiga jam lebih untuk memadamkan api, sampai malam ini pemadam masih melakukan pendinginan,di Kota Semarang, Rabu (2/2/2022).
Kondisi update relokasi Pasar Johar yang terbakar. Petugas Damkar butuh tiga jam lebih untuk memadamkan api, sampai malam ini pemadam masih melakukan pendinginan,di Kota Semarang, Rabu (2/2/2022). (TribunMuria.com/Iwan Arifianto)

Sementara itu Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menuturkan pada kejadian tersebut terdapat kesesuaian antara olah TKP dan pemeriksaan  saksi. 

Ada 26 saksi yang dimintai keterangan dan mengkrucut pada dua orang saksi kunci yakni Suroto dan Imam Priyadi 

"Saksi Suroto menjelaskan bahwa melihat adanya kepulan asap dari  lapak pedagang gerabah yakni blok F4."

"Dia mencari titik asap namun keburu lampu padam. Kemudian saksi Imam Priyadi juga melihat asap dari blok F. Inilah dua saksi yang sinkron," paparnya.

Sementara itu Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan kejadian tersebut merupakan pengalaman berharga tidak hanya pedagang melainkan Pemerintah Kota Semarang.

Sebab pasar Johar telah dua kali terbakar pada tahun 2015 dan Februari 2022. 

"Langkah kami di internal Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan ingatkan kawan-kawan di dinas terkait untuk memantau jaringan listrik di pelayan publik khususnya di pasar," jelasnya.

Tidak hanya itu, pria akrab disapa Hendi juga berharap pedagang juga dapat saling mengawasi dan belajar dari pengalaman.

Pedagang bisa mengingatkan jika rekannya ceroboh atau tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penggunaan listrik.

"Kalau tidak mau diingatkan bisa melambung ke Dinas Pasar atau kepada kami langsung," terangnya.

Ia menegaskan kebakaran tersebut bisa menjadi pengalaman berharga. Sebab telah dua kali terjadi kebakaran Pasar Johar akibat konsleting listrik.

Jadi bisa lebih hati-hati baik kawan-kawan Pemkot atau pedagang," ujar dia.

Tidak Ada APAR

Warga mengabadikan momen ratusan kios milik pedagang di Relokasi Pasar Johar Masjid Agung terbakar, Rabu (2/2/2022).
Warga mengabadikan momen ratusan kios milik pedagang di Relokasi Pasar Johar Masjid Agung terbakar, Rabu (2/2/2022). (TribunMuria.com/Iwan Arifianto)

Hendi menuturkan bidang bangunan baru dipersyaratkan adanya alat pemadam api ringan (APAR) agar bisa terbit Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 

Sementara itu di Pasar Johar Relokasi belum disediakan APAR. 

"Pasar Johar Relokasi penanganannya masih sementara. Jika dibayangkan fasilitas APAR tidak seperti yang dipersyaratkan pada IMB," jelasnya.

Menurutnya, di Pasar Johar yang baru saat ini telah disediakan APAR sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Pihaknya juga akan menyediakan di pasar-pasar lainnya.

"Untuk pasar lain nanti akan mengikuti satu persatu," tuturnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved