Berita Kudus

Bupati Kudus Hartopo Cek Kesiapan Rumah Sakit Antisipasi Lonjakan Gelombang Ketiga Covid-19

Pemerintah Kabupaten Kudus tengah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi lonjakan gelombang ketiga.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: M Zaenal Arifin
TribunMuria.com/Rifqi Gozali
Bupati Kudus HM Hartopo (putih) saat meninjau RSUD Loekmono Hadi Kudus, Rabu (16/2/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus tengah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi lonjakan gelombang ketiga.

Bupati Kudus, HM Hartopo pun meninjau RSUD Loekmono Hadi dan RS Mardi Rahayu terkait sejumlah kesiapan, Rabu (16/2/2022).

Dipilihnya dua rumah sakit tersebut karena masing-masing nerupakan rumah sakit rujukan utama Covid-19 dan rujukan lini kedua.

Dalam tinjauannya, Hartopo bersama Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama dan Dandim 0722/Kudus Letkol Kav Indarto.

Meskipun tren kasus Covid-19 di Kudus mengalami kenaikan, kebanyakan dari pasien hanya mengalami gejala ringan.

Sehingga orang yang terkonfirmasi Covid-19 lebih banyak melakukan isolasi terpusat (isoter) dan isolasi mandiri (isoman) dengan pemantauan.

"Kami merespons peningkatan kasus di Kudus".

"Rumah sakit telah mempersiapkan dengan baik".

"Kebanyakan yang dirawat di sini memang usia rentan atau punya komorbid," kata Hartopo.

Pihaknya memaparkan, dua rumah sakit tersebut memiliki Bed Occupancy Rate (BOR) di bawah 50 persen.

BOR RSUD dr. Loekmono Hadi sekitar 43 persen.

Pihak rumah sakit telah mempersiapkan total 87 ruang yang terdiri dari 79 ruang isolasi dan 8 ruang ICU Covid-19.

RSUD dr. Loekmono Hadi siap menambah sampai 120 ruang apabila diperlukan.

Hartopo mengungkapkan, ada satu pasien anak yang dirawat di RSUD. 

"BOR dua rumah sakit tidak sampai 50 persen".

"Pihak RSUD juga siap menambah ruang isolasi apabila terjadi lonjakan kasus," paparnya.

Sementara itu, BOR RS Mardi Rahayu mencapai 25 persen.

Semua pasien terkonfirmasi yang dirawat memiliki penyakit penyerta dan tidak dirawat di ruang ICU.

"Kalau di sini keterisiannya hanya 25 persen".

"Semua yang dirawat punya penyakit penyerta yang harus segera ditangani".

"Di sini juga ada isoter yang saat ini dihuni sekitar 30 nakes RS Mardi Rahayu," ucapnya.

Hartopo juga memastikan sarana prasarana di semua rumah sakit telah memenuhi kapasitas.

Pemerintah Kabupaten Kudus telah mengantisipasi apabila terjadi kekurangan APD, obat-obatan, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, pihaknya akan bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk memantau pasien isoman.

Apabila tidak memenuhi standar, pasien isoman akan dipindahkan ke tempat isoter di bangunan eks-Akbid.

"Rumah yang digunakan untuk isoman harus representatif".

"Yakni harus terpisah dengan anggota keluarga".

"Kalau tidak terpisah ya isoter ke eks-Akbid," katanya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved