Konflik Wadas
5 Permintaan Komnas HAM terkait Konfilk Wadas Purworejo, Nomor 3 Sudah Dipenuhi
5 Permintaan Komnas HAM terkait Konfilk Wadas Purworejo, Nomor 3 Sudah Dipenuhi
Klarifikasi Kapolda Jateng
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi membantah adanya anggota polisi yang melakukan penyerbuan masjid di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Menurutnya, polisi yang bertugas di sekitar masjid, ingin melindungi warga yang berada di masjid.
"Video viral bahwa anggota melakukan penyerbuan Masjid, tidak," katanya saat konferensi pers, dikutip Tribunnews.com dari Kompas TV, Rabu (9/2/2022).
"Tidak ada kejadian pengepungan masjid di dalamnya, adanya bagaimana kita mengamankan masyarakat kita yang ingin perlindungan di dalam," imbuhnya.
Kapolda Jateng menjelaskan, posisi anggota polisi yakni membelakangi masjid.
Pada saat itu, kata Ahmad Lutfi, yang duduk di dalam dan di luar akan terllibat kontak fisik.
"Di mana yang kontra dikejar-kejar, pro masuk masjid. Kemudian anggota melakukan parameter agar tidak terjadi benturan," ungkapnya.
Ia menambahkan, ada salah satu masyarakat yang belum menerima, memakai pakaian pendek masuk ke masjid.
Kemudian, orang tersebut, diamankan polisi.
Tujuannya, supaya tidak diserang oleh kelompok yang pro.
"Tetapi framing di luar, menggambarkan kita menyerbu masjid, tidak ada itu," jelasnya.
Selain itu, Kapolda Jateng mengungkapkan soal informasi anggota polisi yang melakukan penculikan warga, itu tidak benar.
Kabar tersebut, dibagikan oleh seseorang melalui akun media sosial.
"Ada informasi anggota kita melakukan penculikan, sebenarnya tidak begitu, pada saat hari H pelaksanaan, kita mengamankan salah satu orang yang dilakukan pemeriksaan."
"Pada saat pemeriksaan, dia mengakui, yang bersangkutan mengakuki bahwa mereka mempunyai akun."
"Dia tidak diculik, istrinya pun tahu," ucapnya. (Tribunnews.com/Whiesa/Suci)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Komnas HAM Kecam Tindakan Kekerasan yang Terjadi di Desa Wadas: Tarik Aparat yang Bertugas