Berita Demak
Emak-emak Pedagang Pasar Bintoro Demak Adang Ketum PKB: Kami Dukung Gus Muhaimin Capres 2024
Emak-emak Pedagang Pasar Bintoro Demak Adang Ketum PKB: Kami Dukung Gus Muhaimin Capres 2024
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Yayan Isro Roziki
Ia melihat peran pemerintah dibutuhkan saat ini untuk menyeimbangkan harga bahan pokok.
"Intervensi harga dalam enam bulan ini dilanjutkan saja. Misalnya dirasa sudah stabil ya sudah lepas lagi. Jika tidak stabil, kita dorong untuk lanjut untuk intervensi harga."
"Karena itu, lanjutkan intervensi harga minyak dan gunakan kewenangan pemerintah agar membantu masyarakat tidak menjadi kesulitan karena harga yang tinggi," pungkas Gus Muhaimin.
Sementara itu, menurut Cak Imin, intervensi harga minyak goreng sangat membantu masyarakat.
Ia melihat peran pemerintah dibutuhkan saat ini untuk menyeimbangkan harga bahan pokok.
"Intervensi harga dalam enam bulan ini dilanjutkan saja. Misalnya dirasa sudah stabil ya sudah lepas lagi. Jika tidak stabil, kita dorong untuk lanjut untuk intervensi harga."
"Karena itu, lanjutkan intervensi harga minyak dan gunakan kewenangan pemerintah agar membantu masyarakat tidak menjadi kesulitan karena harga yang tinggi," pungkas Gus Muhaimin.
Sebagai informasi, setelah sebelumnya menetapkan harga minyak goreng pada angka Rp14.000 per liter, Kementerian Perdagangan kembali menurunkan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sejak Februari 2022 ini.
Harga minyak goreng curah ditetapkan sebesar Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana jadi sebesar Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium jadi sebesar Rp14.000 per liter.
Meskipun demikian, berdasarkan fakta di lapangan, sejumlah pedagang masih kesulitan dalam mendapatkan minyak goreng dengan harga yang ditetapkan pemerintah tersebut.
Bahkan terdapat pedagang yang belum mendapatkan sama sekali minyak goreng itu.
Seorang pedagang, Arwani (40), mengaku masih mendapatkannya meskipun menurutnya junlahnya sedikit.
“Kalau yang kemasan Rp14.000 masih dikasih tapi sepekan juga dapat satu karton (isi 12 kemasan), padahal biasanya saya ambil 50 karton."
"Itu juga pembelinya kami batasi dan harus gantian karena ada yang sekarang beli, besok beli lagi kan perlu dipertanyakan kenapa beli terus,” tambahnya. (*)