Berita Kajen
52 KK Kesulitan Pangan, Dampak Longsor dan Putusnya Akses Jalan di Lebakbarang Pekalongan
52 KK Kesulitan Pangan, Dampak Longsor dan Putusnya Akses Jalan di Lebakbarang Pekalongan
TRIBUNMURIA.COM, KAJEN - 52 kepala keluarga di Kabupaten Pekalongan hingga saat ini masih kesulitan mendapatkan bahan pangan.
Dampak dari longsor yang memutus akses jalan antarakecamatan; Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Lebakbarang, pada Selasa (25/1/2022) kemarin.
Hingga saat ini tim gabungan dari TNI-Polri, BPBD, PMI, relawan SAR, dan masyarakat masih berupaya membuka akses jalan utama maupun jalan alternatif.
Tidak hanya itu, tim gabungan juga membuat jalan baru agar bisa dilalui oleh pejalan kaki maupun pemotor.

"Tadi kita selesai melaksanakan pembersihan material longsoran dan pembuatan jalan."
"Jadi, ada dua jalan yang nantinya akan kami buat bergotong-royong dengan personel gabungan," kata Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria, Jum'at (28/1/2022).
Dua jalan yang akan dibuat itu, pertama dari Kecamatan Karanganyar menuju Kecamatan Lebakbarang dan kedua dari Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar menuju, Desa Mendolo Kecamatan Lebakbarang.
"Akibat kejadian ini, di Desa Mendolo ada 52 KK yang kesulitan pangan karena akses ke desa tersebut putus dan tidak bisa dilalui," imbuhnya.
Kemudian, pihaknya melakukan bakti sosial untuk melakukan dropping logistik di desa tersebut.
"Tadi personil Polres Pekalongan, membawa logistik dari bawah dengan estafet ke atas."
"Mungkin, itu cara yang terlebih dahulu kita lakukan. Supaya masyarakat tetep bisa bertahan."
"Tadi kita jalan kaki menyalurkan logistik itu," ucapnya.
Saat disinggung mengenai target untuk membuka akses jalan agar bisa dilalui roda empat, pihaknya menjelaskan diperkirakan memakan waktu empat hari kedepan agar jalan bisa dilalui.
"Pemda sudah menurunkan ekskavator. Di sana sudah mulai dibersihkan dan juga kerja kita bersama-sama dengan masyarakat untuk membersihkan material longsoran untuk membuka akses roda empat," jelasnya.
Pihaknya menambahkan, bahwa tim gabungan akan membuka jalan alternatif terlebih dahulu, di mana di sana ada 9 titik longsor yang harus dibersihkan.
Kemudian, di jalan utama masih ada 1 titik longsor namun memerlukan alat berat untuk membuat jalan dengan jembatan sementara.

Sementara itu, Kades Mendolo Kaliri saat dihubungi TribunMuria.com, mengatakan, bahwa selain jalan utama Lebakbarang yang longsor, jalur alternatif juga mengalami longsor. Di antaranya Jalan Lolong - Mendolo - Kutorembet belum sepenuhnya terbuka.
Di sepanjang jalur jalan Desa Mendolo - Kutorembet sedikitnya masih ada delapan titik longsor yang belum dibersihkan karena butuh alat berat.
Jalur antar pedukuhan di Desa Mendolo, yakni akses warga Dukuh Krandegan ke Mendolo juga masih terputus total.
Sebab, ada jalan dan jembatan desa yang hilang tersapu longsor dengan material pohon besar.
"Untuk akses dari Desa Mendolo ke Kutorembet belum bisa dilalui. Di sepanjang jalur itu sedikitnya ada delapan titik longsor."
"Untuk membersihkannya dibutuhkan alat berat," katanya.
Pihaknya mengungkapkan, longsor juga menghancurkan jembatan dan jalan desa di desanya. Jembatan itu menghubungkan Dukuh Krandegan ke Mendolo.
"Akses warga Krandegan memang sempat terisolasi, tapi kemarin sudah tidak lagi. Di Krandegan ada sekitar 200 jiwa warganya."
"Akses Krandegan ke jalur utama Lebakbarang bisa dilalui setelah ada pembersihan jalan oleh TNI Polri tadi," ungkapnya. (Dro)