Berita Semarang

Cerita Dokter Putri dari Papua, dari Relawan Vaksin Merdeka hingga Masuk Polri melalui Jalur SIPSS

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOKTER POLISI - Orang asli Papua, dokter Marlina Putri Purnamasari Pekpekai, saat berada di komplek Akpol Semarang, Jumat (7/3/2025). Berawal dari jadi relawan Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta, dokter Putri tertarik masuk Polri melalui Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) 2025.

Tugas sehari-hari di sana berinteraksi dengan para pasien menanyakan kondisi dan keluhannya.

Suatu waktu, ada pasien kategori ringan yang tiba-tiba drop, nafasnya memberat. Posisinya di lantai atas.  

“Itu pasien di atas lantai 10 lah kira-kira, sementara IGD di tower bawah."

"Nah untuk menurunkan pasien, saya lari pakai baju APD itu ada kali 4 lantai saya lari, sampai atas terengah-engah, tapi saya lebih pikir pasien saya jadi tetap saya jalani,” cerita anak pertama dari 4 bersaudara itu. 

Sebab memang bangunannya didesain sebagai wisma penginapan, bukan diperuntukan untuk perawatan medis, Putri menyadari betul berbagai kendalanya.

“Seperti mobilisasi pasien agak susah kan,” ungkap Putri, saat berada di komplek Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.  

Selesai jadi relawan di Wisma Atlet Jakarta, Putri kembali jadi relawan medis di organisasi non-profit bernama Yayasan Tunas Bhakti Nusantara."

"Bersama teman-teman dokternya, Putri mendapat tugas sebagai relawan vaksinasi di Polres Metro Bekasi.

“Saat itu namanya Vaksin Merdeka,” kata Putri. 

Sehari-hari, bersama dokter dari Urminkes Polres Metro Bekasi dan tim, Putri bertugas melakukan pengawasan vaksinasi yang sedang berjalan.

Dari situlah, dia mulai banyak berinteraksi dengan polisi, termasuk para kapolsek hingga kapolres setempat. 

Putri melihat ada ketertarikan tersendiri di mana seorang dokter yang juga sebagai anggota Polri melakukan tugas pengabdiannya.

Berinteraksi dengan masyarakat, sekaligus juga mengabdikan diri di profesi kesehatannya. 

“Dari situ saya tertarik, ternyata tupoksi polisi nggak hanya atur lalu-lintas, nangkep penjahat, tapi ternyata banyak banget."

"Ini soal vaksinasi juga harusnya tenaga kesehatan tapi Polri yang turun tangan. Ini jadi motivasi saya, tidak hanya ketemu pasien tetapi juga lebih sering berinteraksi dengan masyarakat (dokter polisi),” jelasnya. 

Putri bersyukur bisa lolos seleksi dan menjalani pendidikan SIPSS Gelombang I tahun 2025 ini yang resmi dibuka Kamis (6/3/2025).

Dia ingin ketika selesai menjalani pendidikan dan jadi perwira Polri, bisa bertugas kembali di tanah kelahirannya, Papua. 

“Dari segi kesehatan Papua masih kurang lah, tenaganya memang banyak tapi pemeratannya yang belum sama."

"Ini jadi semangat saya untuk mengabdi di tanah kelahiran saya di Papua,” tandasnya. (*)