Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengundang Disdikbud untuk mengusut persoalan ini.
“Terkait Dapodik yang sudah ditutup 2022 tapi 2023 ada yang bisa masuk, ini akan kami telusuri siapa oknum yang bermain, siapa orangnya, karena Dapodik sudah ditutup sejak Oktober 2022."
"Kami akan telusuri langsung siapa yang bermain, karena ini sudah tidak benar,” tegas dia.
Bandang mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan data dan keterangan dari para guru dan masyarakat untuk menelusuri hal ini.
Setelah diketahui siapa oknum yang bermain jadi “calo Dapodik”, pihaknya akan melaporkan pada pimpinan DPRD untuk menentukan tindakan tegas selanjutnya. (mzk)