Lebih lanjut, menurutnya anggota Pemuda Pancasila selain mengendarai mobil ada juga yang mengendarai sepeda motor.
Kelompok PP ada yang tidak bisa melarikan diri kemudian dihajar kelompok GRIB Jaya.
"Ndelalah (kebetulan) ada 1 yang tidak bisa lari, dimassa, dihantam batu kepalanya, terus dia terkapar di trotoar situ, saya kasihan, saya amankan di teras," jelasnya.
Kelompok GRIB Jaya juga sempat mengancam akan menghabisi anggota PP itu ketika tidak melepas atribut yang dikenakan korban yang telah berlumuran darah.
"Ada salah satu kelompoknya GRIB Jaya datang minta supaya pemuda tadi melepas atributnya Pemuda Pancasila, jaket e dilepas."
"Akhirnya dilepas terus saya suruh sembunyi di belakang. Di perjalanan darah itu kececeran," terangnya.
Pihak PP kemudian diamankan oleh kepolisian. Sejumlah orang yang mengalami luka kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Rombongan GRIB Jaya kemudian melanjutkan perjalanan ke arah utara. Lalu lintas kembali normal.
Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto membenarkan bahwa pengerusakan dilakukan oleh anggota GRIB Jaya dari luar Blora.
Pihaknya mengeklaim anggota GRIB Jaya itu hendak pulang, namun diadang oleh sekelompok anggota Pemuda Pancasila.
Walhasil bentrokan tak terhindarkan. Anggota GRIB Jaya langsung menghajar PP.
"Iya (anggota GRIB Jaya) ini kan mau pulang malah diadang. Ini tadi dari Blora sudah dirembug, yang penting pulang dengan damai, ya sudah pulang," katanya.
Namun, menurut dia, dalam perjalanan pulang, anggota GRIB Jaya diadang oleh sekelompok orang dari PP Rembang.
"Makanya langsung dihancurkan itu. Kita dari Kudus itu tidak semena-mena, karena diadang ya langsung dihabisin itu. Itu kepolisian tahu, masyarakat juga tahu," paparnya.
Kehadiran GRIB Jaya di Blora ditolak Pemuda Pancasila