TRIBUNMURIA.COM, BLORA - Bentrok berdarah antara organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Blora, menelan total 12 korban luka, Selasa (14/1/2025) kemarin.
Satu orang korban luka di antaranya dengan kondisi cukup memprihatinkan dirujuk ke rumah sakit di Rembang.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengatakan bentrokan antarormas tersebut, terjadi di dua titik lokasi.
Baca juga: Ormas Pemuda Pancasila Tolak Kehadiran GRIB Jaya di Blora: Jangan Biarkan Preman Berkeliaran
Baca juga: Tak Terima Ditolak Pemuda Pancasila, 5.000 Anggota GRIB Jaya Jateng akan Geruduk Blora
Baca juga: Bus Rombongan GRIB Jaya Diadang Kelompok Pemuda Pancasila, Karyawan Pabrik di Blora Ketakutan
Tempat Kejadian Perkara (TKP) pertama di Perempatan Karangjati Blora, sementara lokasi kedua di Kecamatan Kunduran Blora.
"Jadi dapat kami jelaskan kejadian kemarin, lokasi bentrok ada di dua TKP. Yang pertama di TKP Karangjati, itu korban ada 8 orang."
"Terus untuk TKP ke dua itu ada di Kecamatan Kunduran, korban ada 4 orang. Jadi total ada 12 korban," katanya, saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025).
Lebih lanjut, AKBP Wawan, mengatakan dari 12 korban, 11 korban sudah selesai dilakukan perawatan.
"Dari 12 korban, 11 korban sudah kembali ke rumah masing-masing tadi malam."
"Dan sisa 1 korban yang masih dirawat di RSUD Blora, dan insya Allah hari ini kemungkinan akan dirujuk ke Rembang," jelasnya.
Terlepas dari itu, AKBP Wawan mengajak semua pihak untuk menjaga kondusifitas di Kabupaten Blora.
"Dan kami harapkan dari rekan-rekan media, tolong membantu untuk menciptakan situasi yang kondusif. Sehingga kabupaten Blora ini akan cinta damai."
"Dan Alhamdulillah saat ini, situasi di Kabupaten Blora, aman terkendali dan kondusif," paparnya.
Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Blora, Munaji, mengeklaim bentrok yang terjadi di Kunduran, imbas dari bentrok yang terjadi di Perempatan Karangjati Blora.
Sejumlah anggota GRIB Jaya, mengalami luka akibat bentrok yang terjadi di Kunduran Blora.
"Dia yang mulai dulu kok, yang terjadi kan (bentrok) di Karangjati dulu, baru bentrok di Kunduran, jadi bukan asal bentrok," katanya, saat dihubungi sebelum adanya mediasi di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025) pagi.