Berita Ungaran

Arfin Tolong 5 Pemotor yang Jatuh karena Jalan Rusak dan Berlubang di Jalan Gatot Subroto Ungaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemotor menghindari lubang-lubang di Jalan Gatot Subroto (jalur Semarang-Solo) Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Senin (13/1/2025) pagi.

TRIBUNMURIA.COM, UNGARAN - Banyaknya lubang jalan di Jalan Gatot Subroto, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, diklaim membahayakan pemotor dan pengguna jalan lain.

Kerusakan aspal di sejumlah titik di Jalan Gatot Subroto (Jalur Semarang-Solo) Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang dinilai membahayakan warga.

Dari informasi yang dihimpun, sudah terdapat lima pemotor yang terjatuh akibat melintasi lubang-lubang di jalur menuju arah Kota Semarang tersebut.

Baca juga: Jalan Gatot Subroto Blora Belasan Tahun Tak Tersentuh Pembangunan, Lubang hanya Ditambal Sulam 

Baca juga: Sofwan Tinjau Ruas Jalan di Secang Magelang yang akan Dilebarkan: Penting untuk Urai Kemacetan

Baca juga: Viral Jalan Rusak Tayu-Puncel Ditanami Aneka Tumbuhan oleh Warga, Begini Tanggapan DPUPR Pati

Puluhan lubang baik di lajur kiri maupun tengah terlihat paling banyak berada di sekitar depan BRI Kantor Cabang Ungaran.

Dari pantauan Tribunmuria.com pada Senin (13/1/2025), lubang-lubang tersebut tampak sudah ditambal dengan tanah.

Seorang sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) setempat, Ahmad Arfin, mengatakan bahwa dirinya yang menolong kelima pemotor seusai mereka terjatuh pada Minggu (12/1/2025) sore.

“Karena kemarin kondisi hujan lebat, saya sendirian dan satu orang lain yang menolong mereka."

"Satu korban juga saya gendong ke depan ruko. Ini sangat parah karena lubang-lubangnya dalam dan banyak,” kata dia kepada Tribunjateng.com.

Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jawa Tengah tampak memasang rambu-rambu penanda jalan berlubang pada Senin pagi.

Satu di antara petugas, Kustiyo mengungkapkan, pihaknya akan memasang rambu dahulu sebelum menambal jalan itu.

“Belum tahu rencana kapan (diperbaiki), ini sementara dipasang rambu dulu untuk keamanan.

Setelah itu baru patching-patching (menambal) lubang pakai aspal,” kata Kustiyo. (*)