Pabrik Uang Palsu UIN Makassar

Kepala Perpus Otak Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Beli Benang Pengaman Upal Rp3 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim, diduga menjadi otak dari pabrik uang palsu di kampus tersebut.

TRIBUNMURIA.COM - Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Andi Ibrahim, diduga merupakan otak dari pabrik uang palsu di kampus pelat merah tersebut.

Dalam perkara ini, polisi menetapkan 15 orang tersangka, termasuk di antaranya adalah Andi Ibrahim.

Selain itu, polisi juga menyita berbagai barang bukti. Di antaranya adalah mesin pencetak uang palsu dari perpustakaan kampus UIN Alauddin Makassar, tempat Andi Ibrahim selama ini berkerja.

Baca juga: Uang Palsu Dicetak di Perpus Kampus, Kronologi Terungkapnya Dugaan Pabrik Upal di UIN Makassar

Baca juga: Kasus Dugaan Pabrik Uang Palsu di Perpus UIN Alauddin Makassar, Guru Besar Sarankan Rektor Mundur

Andi Ibrahim tergolong cerdik dalam memproduksi uang palsu (upal) ini. Ia memikirkan bagaimana uang palsu yang diproduksinya bisa menyerupai uang asli, dengan menanam benang pengaman di dalamnya.

Untuk membuat benang pengaman uang palsu produksinya, Andi Ibrahim membayar seseorang berinisial AA Rp3 juta.

Benang pengaman uang inilah yang membuat uang palsu dari UIN Alauddin terlihat nyaris sempurna.

Benang uang atau benang pengaman ditanamkan di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam. Sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah. 

Pada uang asli, benang ini memiliki hologram atau teks mikroskopis yang dapat berubah warna ketika dilihat dari sudut berbeda.

Fitur ini tidak hanya berfungsi sebagai pengaman visual, tetapi juga dapat dideteksi oleh mesin penghitung uang.

Pelaku pembuat benang uang palsu AA, di hadapan polisi mengaku berasal dari Kabupaten Wajo. Namun dari hasil pemeriksaan KTPnya, ia berasal dari Makassar. 

AA ditangkap di Kelurahan Anabannua, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo.

 AA ditangkap, Senin lalu oleh anggota Satreskrim Polres Wajo bersama anggota Resmob Polres Gowa di tempat persembunyiannya.

Kasat Reskrim Polres Wajo Iptu Alvin Aji Kurniawan mengatakan, penangkapan pelaku AA berawal dari koordinasi Polres Gowa terkait keberadaan salah satu tersangka kasus produksi uang palsu.

“Kami dari Polres Wajo terlibat dalam penangkapan AA setelah berkoordinasi dengan Polres Gowa mengingat keberadaan tersangka di wilayah hukum Polres Wajo,” kata Alvin, kemarin.

"Peranan AA dalam sindikat pembuatan uang palsu, yakni membuat benang sehingga uang palsu yang dicetak menyerupai uang asli," sebutnya.

Halaman
1234