Berita Nasional

Raja-raja Bali Tolak Apel Kesetiaan GP Ansor dan Banser di Pulau Dewata: Berdampak Negatif

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anggota GP Ansor dan Banser - Raja-raja Bali menolak kegiatan apel kesetiaan GP Ansor dan Banser digelar di Pulau Dewata, karena dinilai akan menimbulkan dampak negatif.

Dia menegaskan Apel Kesetiaan Kepada NKRI dan Kyai NU merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Banser dan Pagar Nusa. Mereka berikrar setia dan taat kepada para Kyai NU.

Mengambil lokasi Apel di Bali lantaran Pulau Dewata dinilai sebagai tempat candradimuka kebhinekaan.

Menurut Addin itu selaras dengan semangat yang dibawa oleh Banser dan Pagar Nusa dalam apel yang mereka selenggarakan.

Meski berlangsung tepat sehari sebelum Muktamar PKB dilaksanakan, Addin menegaskan kembali bahwa Banser dan Pagar Nusa tidak ikut campur dengan urusan politik praktis tersebut.

Addin menyebut, Banser dan Pagar Nusa melihat ada dinamika yang muncul di akar rumput.

Sebab, dinamika itu berpotensi mengganggu marwah jam’iyyah NU. Dinamika tersebut tidak bisa didiamkan lantaran berpotensi merusak tatanan organisasi dan merendahkan martabat para Kyai NU.

”Banser dan Pagar Nusa tidak akan tinggal diam ketika marwah PBNU diganggu, kyai-kyai kami dihinakan dan direndahkan,” tegasnya.

Senada, Ketua Umum Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen menyampaikan bahwa apel yang dilangsungkan oleh Banser dan Pagar Nusa di Bali merupakan agenda rutin.

Dia memastikan, sama sekali tidak ada unsur politik dalam agenda yang mereka ini.

”Kami semua dalam satu komando PBNU. Komitmen itu sudah mengakar sejak awal kelahirannya dan terpatri baiat dalam hati, pikiran dan perbuatan para kader Ansor, Banser, dan Pagar Nusa,” terang Nabil. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Raja-Raja Bali Minta Kapolri Batalkan Apel Kesetiaan GP Ansor, Khawatir Berikan Dampak Negatif