Berita Jateng

Di Tengah Perseteruan PKB-PBNU, Ketua PWNU Jateng: Jaga Jarak dengan Politik Praktis!

Penulis: Budi Susanto
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PWNU Jateng Abdul Ghaffar Rozin saat menyampaikan tantangan politik kebangsaan di hadapan ratusan peserta Muskerwil, Sabtu (24/8/2024). Muskerwil I PWNU Jateng tersebut digelar di Kampus II Unwahas Kota Semarang.

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Politik kebangsaan jadi penekanan dalam acara musyawarah kerja wilayah (Muskerwil) I Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng).

Hal tersebut terus digaungkan oleh Ketua PWNU Jateng Abdul Ghaffar Rozin di depan ratusan peserta Muskerwil I PWNU Jateng.

Seusai mengisi Muskerwil yang digelar di Kampus II Unwahas Kota Semarang, ia menegaskan, PWNU Jateng menjaga jarak terhadap politik praktis.

Baca juga: Mengapa PBNU Ingin Muktamar PKB Dibatalkan saat Raja-raja Bali Tolak Apel Kesetiaan GP Ansor?

Baca juga: Hanya Dijadikan Peluru untuk Tembak PKB, Wapres Maruf Amin Enggan Temui Utusan PBNU

Baca juga: Saat Rakyat Demo Tolak Revisi UU Pilkada, PBNU Datangi Istana Bahas Konsesi Tambang dengan Jokowi

"Hal tersebut penting, karena politik NU adalah politik kebangsaan. Jadi kami menjaga jarak dari politik praktis," katanya, Sabtu (24/8/2024) siang.

Ketua PWNU Jateng yang akrab disapa Gus Rozin juga mengatakan, PWNU Jateng fokus pada pendidikan.

Oleh karena itu PWNU Jateng, kata dia, bekerja sama dengan banyaknya pihak di sektor pendidikan.

Hal itu untuk memperbaiki kualitas pendidikan, sehingga nantinya angkatan kerja bisa terserap ke dunia kerja secara baik.

Selain itu, digitalisasi dan kemandirian ekonomi juga jadi perhatian PWNU Jateng.

"Bersama PBNU kami perbanyak pemberdayaan khususnya UMKM hingga tingkat ranting," jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, 18 lembaga PWNU Jateng mulai diaktifkan dengan sistem rekrutmen kepengurusan digelar secara terbuka.

Di mana ada 600 orang yang mendaftarkan diri dan mengikuti penyaringan oleh PWNU Jateng.

Gus Rozin mengatakan sistem rekrutmen terbuka tersebut baru pertama digelar PWNU Jateng.

"Kami terkejut dengan antusiasme pendaftar, hasil penyaringan ada 125-150 orang yang lolos menjadi pengurus 18 lembaga," katanya.

Ia berharap lembaga tersebut bisa diisi oleh orang orang berkompeten. Pasalnya hal tersebut menjadi pintu masuk penting untuk lima tahun ke depan.

Forum tersebut dikatakannya jadi forum mempertajam dan legitimasi kinerja PWNU Jateng. 

Halaman
12