Berita Magelang

Kini Tak Beroperasi, RSU Padma Lalita Magelang 'Bobol' BPJS Kesehatan Rp29 M, Modus Klaim Palsu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangunan mangkrak di pojok kanan atas RSU Padma Lalita, Sabtu (10/8/2024).

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Rumah Sakit Umum (RSU) Padma Lalita, di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, bobol keuangan BPJS Kesehatan hingga Rp29 miliar.

Manajemen RSU Padma Lalita membobol BPJS Kesehatan selama kurun waktu tiga tahun, antara 2019 hingga 2022, dengan modus klaim palsu atau phantom billing.

Puncaknya, klaim palsu tersebut terjadi saat pandemi Covid-19 melanda sebagian besar belahan dunia.

Baca juga: BPJS Kesehatan Komitmen Anti Ribet, Cukup Pakai KTP dan NIK Bisa Akses Layanan JKN

"Terjadi 2019 akhir saat mulai ada Covid, lalu puncaknya di 2020-2021 itu," kata Deputi Direksi Wilayah VI Jateng-DIY BPJS Kesehatan Mulyo Wibowo, melalui sambungan telepon, Selasa (13/8/2024).

Pihaknya mengatakan, klaim BPJS dari rumah sakit itu terus bertambah bersamaan puncak pandemi Covid-19.

Lalu saat dilakukan uji petik atau pengecekan secara acak di RS itu ditemukan kecurangan klaim palsu sudah berlangsung lama.

"2022 ditemukan ada kasus, kemudian kami tarik ke belakang keseluruhan itu, kami evaluasi semua itu klaim-klaim yang terjadi sebelumnya ya ternyata ditemukan itu (fraud)."

"Tapi, intensitas tingginya saat kita sedang Covid," terang dia.

Dia juga membenarkan total kerugian yang dialami mencapai Rp29 miliar.

Mengingat besarnya angka klaim palsu tersebut, BPJS meminta pengembalian dana terhadap RS terkait.

"Jadi, itu perhitungan, itu kan juga sudah dilakukan uji petik ya, waktu itu oleh KPK dan sebagainya. Ya, berkisar itulah (Rp29 miliar)."

"Tapi, angka pastinya kan memang nanti harus di dalam keputusan nanti di pengadilan," lanjut dia.

Dia mengungkap celah kecolongan dari klaim palsu terjadi saat diberlakukannya pembatasan aktivitas di luar ruangan.

Hal ini membuat timnya harus memantau aktivitas termasuk klaim BPJS di seluruh rumah sakit mitra hanya secara daring.

"Ada keterbatasan petugas kami berkunjung langsung."

"Jadi, selama Covid dilakukan secara online. Nah, sepertinya kondisi itu yang rentan, sehingga ada upaya penyalahgunaan tersebut oleh oknum itu," ujar Mulyo.

Mengevaluasi kejadian itu, pihaknya kini telah melakukan kunjungan rutin kembali dan menempatkan sejumlah pegawai BPJS di beberapa rumah sakit besar.

Halaman
123