Berita Nasional

Gus Yahya Mengaku Dapat Mandat dari Kiai Sepuh NU untuk Perbaiki PKB: Masalah Ini Sudah Lama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau karib disapa Gus Yahya.

TRIBUNMURIA.COM, SURABAYA - Hubungan 'tak baik' antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), sudah berjalan cukup lama.

Setidaknya, hubungan kurang harmonis itu sudah terjadi sejak sekitar 15 tahun belakangan ini.

Demikian klaim dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Baca juga: Hanya Dijadikan Peluru untuk Tembak PKB, Wapres Maruf Amin Enggan Temui Utusan PBNU

Baca juga: Bulat! DPC PKB Kudus Kembali Dukung Cak Imin Kembali Jabat Ketua Umum di Muktamar 2024

Baca juga: Ketua DPC Kudus Sebut Hubungan PKB-NU di Daerah Baik-baik Saja, Mengapa Ikut Laporkan Lukman Edy?

Oleh karenanya, menurut Gus Yahya, ia mendapatkan mandat dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar untuk membenahi PKB. 

Mandat itu diberikan KH Miftachul Akhyar kepada Gus Yahya di Pesantren Miftahussunnah Surabaya, Selasa (13/8/2024).

"Kebetulan hari ini saya berada di Surabaya dan dipanggil beliau (KH Miftahul Akhyar) untuk sowan. Beliau memberikan mandat ini," kata Gus Yahya kepada wartawan.

Mandat tersebut diberikan setelah puluhan kiai berkumpul di Pesantren Tebuireng, Jombang, pada Senin (12/8/2024).

Setelah mendapatkan mandat dari Rais Aam PBNU, Gus Yahya mengaku akan segera menyusun rumusan-rumusannya. 

"Nanti rumusan-rumusan akan dimatangkan," terangnya.

Dia menjelaskan, masalah antara PKB dan PBNU bukan hanya saat ini.

Hubungan kurang baik dengan PKB menurutnya sudah terjadi sejak 15 tahun terakhir.

"Sebenarnya masalah ini sudah lama, hanya saja belum pernah dilakukan upaya-upaya yang serius dan masif," ujarnya.

Dalam pertemuan di Pesantren Tebuireng, Jombang, kemarin, Pimpinan Panitia Khusus (Pansus) PKB dari PBNU, KH Anwar Iskandar dan Amin Said Husni mendengarkan keluh kesah para kiai yang hadir.

Dalam pertemuan itu, Kiai Anwar menyimpulkan dua kesepakatan.

Pertama, para kiai sepakat antara PBNU dan PKB memiliki hubungan ideoligis, historis, politis organisatoris, dan kultural.

Halaman
123