“Omongan Yahya dan Saipul gak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saipul, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU?” Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar.
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Hubungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kian memanas.
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, menyebut Ketua Umum dan Sekjen PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Saiffullah Yusuf, yang menarik partai politik yang dipimpinnya ke dalam pusaran 'kerusakan'.
Muhaimin menilai, Yahya Cholil Staquf dan Saiffullah Yusuf telah gagal mempolitisasi NU, maka dari itu kemudian menarik PKB.
Baca juga: Kisruh PBNU-PKB Kian Memanas, Gus Jazil: Tindakan Batil, Tidak Menunjukkan Etika Keulamaan
Baca juga: Pansus Hak Angket Haji Dicurigai Urusan Pribadi, Gus Jazil PKB Tantang Gus Yahya PBNU: Buktikan!
Baca juga: 5 Tokoh Muda Nahdliyin Sowan Presiden Israel: PBNU Mengecam, Netizen Gemakan Netanyahu United
Ia menilai, saat ini Yahya dan Saiful berusaha untuk melakukan gerakan politik yang mengganggu kepemimpinannya di PKB.
“Mempolitisir NU gak laku kok lanjut mempolitisir PKB, emang siapa lu.. Anda sopan kami segan, kalo gak sopan jangan ajak-ajak kite..,” ujar Muhaimin dalam akun X @cakimiNOW dikutip Kompas.com, Minggu (4/8/2024).
Kompas.com sudah mendapatkan izin dari tim komunikasi PKB untuk mengutip pernyataan itu.
Lebih lanjut, Muhaimin menyatakan bahwa upaya Gus Yahya dan Gus Ipul untuk mendegradasi kekuatan PKB tidak berhasil dilakukan.
Alasannya, PKB berhasil meraih kenaikan suara dan kursi legislatif di tingkat pusat dan daerah pada Pemilu 2024.
“Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagu bergantung pada siapapun,” katanya.
“Digembosi Yahya dan Saipul di pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam,” sambung dia.
Terakhir, Muhaimin menganggap bahwa Gus Yahya dan Gus Ipul telah melanggar pernyataannya sendiri yang tidak ingin melibatkan PBNU dalam urusan politik.
Berbagai pernyataan yang dibuat keduanya, lanjut Muhaimin, justru bakal membuat kepercayaan publik PBNU mengalami penurunan.
“Omongan Yahya dan Saipul gak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saipul, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU?” imbuh dia.
Sebelumnya, Yahya mengibaratkan PBNU dan PKB ibarat pabrik dan mobil.