Sementara, Anwar menilai bahwa bank-bank syariah lainnya masih sedikit menerima dana simpanan.
Bank-bank syariah tersebut kemudian tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan BSI dalam hal penempatan dana ataupun pembiayaan.
"Bila hal ini terus berlangsung maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan," tuturnya.
Atas alasan itu, Muhammadiyah merasa perlu menata banyak hal tentang masalah keuangannya.
BSI angkat bicara
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar angkat bicara mengenai PP Muhammadiyah mengalihkan dana simpanannya dari pihaknya.
Wisnu mengatakan bahwa pihaknya akan selalu berkomitmen dalam melayani dan mengembangkan ekonomi umat.
"Terkait pengalihan dana oleh PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder," ungkap Wisnu.
Ia mengaku, BSI akan terus mengembangkan sektor perekonomian terutama dalam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung ekonomi bangsa.
Pihaknya juga berkomitmen untuk menjadi bank modern dan inklusif yang melayani seluruh lapisan masyarakat.
BSI juga senantiasa berkomitmen memenuhi ekspektasi seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip adil, seimbang, dan bermanfaat (maslahat) sesuai syariat Islam.
Per Maret 2024, BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp59,2 triliun.
Pembiayaan itu didominasi untuk sektor UMKM sebesar Rp46,6 triliun. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi PP Muhammadiyah Alihkan Dana dari BSI, Rencana sejak 2020