Ketua DPC PKB Kudus, Mukhasiron, meski perolehan kursi meningkat, namun belum bisa mengusung sendiri bakal calon bupati-wakil bupati pada Pilkada Kudus 2024.
PKB harus berkoalisi dengan partai politik (parpol) lain untuk bisa mengusung bakal calon bupati-wakil bupati.
Alih-alih memanaskan mesin untuk Pilkada 2024, PKB Kudus kini masih fokus melakukan evaluasi, merujuk pada reward and punishment kepada caleg yang mendapatkan hasil tidak linear antara Pileg dan Pilpres.
Meski demikian, lanjut Mukhasiron, PKB tetap bersiap menghadapi Pilkada, menjalin komunikasi dengan partai politik lain yang searah dan sejalan dengan visi dan misi PKB.
Komunikasi terus dibangun dan terbuka bagi partai politik manapun untuk membersamai PKB dalam pesta demokrasi November mendatang.
"PKB di Kudus hanya dapat 7 kursi DPRD, tidak bisa sendirian, harus intens komunikasi dengan partai manapun."
"Untuk figur tokoh yang bisa maju sebagai calon bupati atau wakil bupati dari PKB nanti tergantung hasil komunikasi," terangnya, Jumat (5/4/2024).
Mukhasiron menegaskan, peta politik Pilkada sejauh ini masih sangat dinamis. Artinya siapa saja masih berpeluang maju menjadi calon bupati dan wakil bupati.
PKB sudah membentuk desk Pilkada hasil Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) beberapa waktu lalu.
Bertujuan untuk melakukan penjajakan nama-nama yang berpotensi menjadi calon bupati dan wakil bupati.
Dia menyebut, hasil penjajakan nantinya digunakan untuk melihat peluang PKB dalam mengusung siapa sosok calon bupati dan wakil bupati.
"Penjajakan sampai setelah Lebaran. Komunikasi tetap terjalin dengan Gerindra, PDI Perjuangan, Golkar dan partai politik lainnya."
"Termasuk ada juga komunikasi dengan sejumlah nama dari non partai politik," jelasnya.
Mukhasiron menegaskan, PKB tidak akan sembarangan dalam memberikan dukungan terhadap calon bupati dan wakil bupati.
Di antara kriteria sosok yang bakal didukung PKB adalah yang paham soal Kudus sebagai Kota Kretek dan Kota Santri.